SUNYI MENYALATKAN WAKTU

Puisi dan Sastra131 Dilihat

SUNYI MENYALATKAN WAKTU

by: Bumiara

 

Udah larut malam

Bulan telat datang.

 

Angin memaklumatkan

amarah pada alam

Hingga udara dingin

menusuk tulang dalam.

 

Runtuh gletser di kutub Utara

Lautan pasrah menampung murka

 

Gunung berasap

hutan berdoa

awan hitam sembunyikan cahaya

 

Manusia sibuk berdebat nama

Sementara bumi sekarat tanpa suara.

 

Langit menitikkan air mata

Bukan hujan tapi peringatan fana.

 

Bumi geliat dalam mimpi purba

Retakan tanah tulis nubuat azabnya

 

Badai baca doa dengan suara guntur

Sementara pohon bersujud di bawah kilat yang gugur

 

Laut meneguk darah sungai

Simpan rahasia dosa manusia

Ikan pun tak lagi menari

Sebab ombak berbau janji yang dikhianati.

 

Dan atas semua itu

bulan akhirnya datang

Pucat gemetar dan tak berani tatap wajah bumi yang berubah menjadi doa hitam.

 

Kini sunyi menyalatkan waktu

Antara reruntuh doa dan debu

Tak ada lagi suara selain detak bumi

Perlahan membaca dzikirnya sendiri

 

Manusia tersungkur di altar sepi

Mencari wajah Tuhan di sisa api

Namun langit tak lagi marah

Hanya menatap dengan mata pasrah.

 

Sebab murka hanyalah cinta

Yang kehilangan tempat bertahta

Dan tiap bencana panggilan

agar kita pulang

Sebelum terlambat mengenal rahmat-Nya.