Tanjung Raya, Banuaminang.co.id — Seperti yang terbit sebelumnya di Banuaminang.co.id yaitunya tentang Sepenggal Kisah Perjalanan Bersama Wartawan Cilik BM yaitunya tentang adanya keanehan ditembok penahan tebing diantara kelok 2 dan kelok 3 yang menjadi ikon pariwisata dan ciri khasnya Luhak Agam, yaitunya kelok 44.
Khamis (13/7) redaksi Banuaminang.co.id kembali melintasi jalan yang populer lewat lagu kelok 44 ini, sekelompok pekerja jalan yang dikomandoi oleh Tan Ameh terlihat sedang bekerja membersihkan parit sepanjang jalan.
“Menurut rencana pembersihan bagi jalan ini sampai ke Padang luar, dan kami di instruksikan oleh orang PU (Dinas PUTR/red) yang bernama pak Eri,” terang Tan Ameh.
Banuaminang.co.id menghubungi pak Eri yang dimaksud, meminta izin kepada pak Eri tersebut, agar anggotanya dapat membantu menebang pohon yang tumbuh di dinding coran penahan tebing ini.
“Untuk kepentingan bersama dan juga untuk ketahanan tebing tersebut, telah saya izinkan dan intruksikan kepada kepala kerja untuk menebang pohon tersebut, pak,” jawab Eri saat ditelepon.
Ajis adalah salah seorang pekerja yang berusaha memanjat tebing coran tersebut, dan berhasil menebangnya.
“Pohon ini bernama kubang, biasanya pohon ini cepat besar dan mudah tubuhnya,” terang Ajis.
Batang kayu Kubang yang tingginya lebih dari 3 meter dengan diameter 18 cm. Akhirnya berhasil ditumbangkan oleh pekerja pembersihan parit yang berasal dari Baringin kecamatan Palembayan ini.
Redaksi Banuaminang.co.id mengucapkan terimakasih kepada Eri yang menurut informasinya bekerja di PUTR kotamadya Bukitinggi, dan berharap agar Eri tersebut memberikan bonus kepada Tan Ameh dan rombongannya, karena telah peduli akan kelestarian peninggalan leluhur.
(iing chaiang)
Referensi bacaan terkait :
