Panti Darurat Kebakaran, Lima Hari Berselang, Rumah Warga Kembali Terbakar

Wabup Himbau Warga Ekstra Hati-Hati

Pasaman55 Dilihat

Panti, BanuaMinang.co.id Hanya berselang lima hari sejak kebakaran rumah Muhamad Ritonga di Suka Damai 1, Nagari Panti, musibah kebakaran kembali terjadi di Kecamatan Panti.

 

Kamis (12/625) dini hari tadi sekitar pukul 03.30 wib, disaat orang tengah tertidur lelap, rumah permanen berlantai dua milik Yusbeni (49 th) terbakar. Yusbeni atau biasa dipanggil Beni merupakan ayah empat anak, yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai tata usaha SMP 2 Panti.

 

Wakil Bupati Pasaman H. Parulian Dalimunthe usai mendapat laporan kamis pagi, langsung bertolak menuju Panti, guna mengunjungi keluarga korban di Kubu Padang Beriang, Nagari Panti Timur Kecamatan Panti.

 

Saat di lokasi, Wabub Parulian sempat menyaksikan puing-puing hitam arang berserakan di lantai kerangka rumah yang telah ludes terbakar.

 

“Sulit membayangkan betapa besar api melalap bangunan permanen bertingkat dua ini tadi malam,” gumam wabup prihatin.

 

Dalam kunjungan ba’da dzuhur itu, Wabup Parulian di dampingi pengurus Baznas Pasaman, Irfan Malin Mudo, memberikan santunan Rp. 5.000.000′- untuk meringankan beban keluarga yang ditimpa musibah.

 

“Ujian datang hanya dari Allah yang ditimpakan kepada umatnya yang sanggup. Atas nama pemerintah daerah kami menyampaikan ucapan duka cita mendalam, semoga Pak Beni beserta keluarga tabah dan kuat menghadapi cobaan ini. Dan kita doakan semoga Allah SWT mengganti dengan yang lebih baik,” ujar H. Parulian.

 

Dalam kesempatan itu, Wabup Pasaman menghimbau agar warga senantiasa hati-hati dan mewaspadai bahaya kebakaran.

 

“Masih dalam minggu yang sama, tiga musibah kebakaran terjadi secara beruntun, satu di Dua Koto, dua lagi di Kecamatan Panti. Saya minta kita semua lebih berhati-hati terhadap potensi timbulnya api di rumah, baik dari peralatan listrik maupun kompor dan tungku kayu,” pesan Wabup Parulian.

 

Keterangan yang dihimpun dari warga sekitar kejadian, bahwa kebakaran rumah Beni diketahui pertama kali oleh anaknya yang terbangun sekitar pukul 03.30 wib. Begitu mengetahui rumahnya terbakar, Si Anak langsung membangunkan orang tuanya.

 

“Tidak banyak barang-barang yang bisa diselamatkan. Saat terbangun, saya melihat asap sudah memenuhi seluruh ruangan rumah. Namun alhamdulillah, Istri dan ke empat anak saya bisa selamat,” ujar Yusbeni yang tampak letih kurang tidur.

 

Menurut Wali Nagari Panti Timur, Esgianto, api dapat dipadamkan sekitar pukul 07.15 Wib pagi, atau empat jam setelah api mulai membakar bangunan rumah itu.

 

Api diduga berasal dari tungku dapur, yang lupa dimatikan usai masak air menjelang tidur malam.

 

“Kemungkinan api berasal dari percikan bara tungku yang menyambar dinding dapur” ujar Walinagari saat ditanya wartawan di lokasi.

 

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp 500 juta.

 

“Bangunan rumah berukuran sekitar 8 x 10 m dan bagian belakangnya ada paviliun bertingkat berlantai kayu,” imbuh Esgianto.

 

(rilis kominfopsm)