JANJI BASI SANG POLITISI

JANJI BASI SANG POLITISI

Oleh: Mas Ngabehi

 

Di panggung negeri yang penuh hiasan janji,

Seorang politisi kembali berdiri tegak.

Orasinya menari bagai burung merak,

Menabur kata-kata manis ke telinga rakyat,

Seolah besok matahari akan terbit dari sakunya.

 

Ia menjanjikan kemakmuran untuk negeri ini,,

Namun tangannya menandatangani amnesti dan abolisi

Bagi wajah-wajah yang tersenyum di balik jeruji—

Bukan wajah rakyat yang letih mencari sesuap nasi,

Melainkan mereka yang pandai menari

Di irama persekongkolan politik.

 

Janji-janji itu diarak di jalan kota,

Berbau harum seperti aroma bunga,

Namun begitu disentuh rakyat,

Rasanya basi—

Lembek oleh kebohongan yang diulang-ulang.

 

Di layar kaca, ia tampil bak penyelamat bangsa,

Di balik layar, ia sibuk menghitung suara

Dan menimbang harga kesetiaan.

Kata “amanah” menjadi debu di bibirnya,

Kata “rakyat” hanya jadi komoditas

Yang dijual murah di pasar demokrasi.

 

Di sudut kampung, rakyat berbisik lirih,

Melihat negeri berjalan pincang:

Koruptor disambut pulang seperti pahlawan,

Sementara petani dan buruh

Menggigil dalam antrian pengangguran.

 

Wahai para politisi,

Tahukah kalian?

Janji yang kau tabur di ladang harapan

Kini menjadi fosil di hati rakyat.

Tak bisa dimakan, tak bisa dijual,

Hanya menambah museum kecewa di sanubari mereka.

 

Dan ketika pesta kuasa berakhir,

Engkau akan duduk di kursi sepi

Dikelilingi sunyi yang dingin,

Karena rakyat yang dulu menepuk tanganmu

Telah pergi tanpa menoleh lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed