Aku Mengais Kata di Tong Zaman
by: Bumiara
Tepi pasar takdir
Aku mengais kata
Di tong serpihan mimpi
Menjahitnya dengan benang doa
Yang sudah lapuk rajam waktu
Seperti faqir menyulam pakaian ruhnya
Sebelum nyebrang kehari esok
Wahai Serigala Berjubah Sutra
Mengunyah emas di meja arwah
Belum puaskah kau
Peras air mata dari sumur fakir
Hingga kering lalu kau lumuri dengan parfum syurga
Agar bau rakus di bakar kemenyan kekuasaan mu tak tercium
Wahai Burung Hantu di Menara Kitab
Yang matanya hanya terbuka
Tatkala menghitung keuntungan dari ayat,
terlalu lama kau menimbang
antara firman dan perutmu,
hingga lupa syurga bukan di beli lewat retorika
Serta harapan kini jadi kupu-kupu tanpa sayap
terperangkap di jaring doa.
Dan aku…
Hanya pengais kata di makam janji mekar dari tanah dusta
menunggu angin
membawa satu huruf kebenaran turun seperti hujan ke dalam cawan sunyi
Sebelum para munafik mengutuk dan dipotong
oleh penguasa
—
#foryou