Yogyakarta, Banuaminang.co.id — Senin, 7 Oktober 2024 Bertempat di The Rich Jogja Hotel. Awak media menemui ngobrol santai bersama Ketua Umum FERADI WPI yaitu Bapak Advokat Donny Andretti, S.H., S.Kom., M.Kom., C.Md., selain Ketua Umum beliau juga pendiri FERADI WPI dan Pemilik Firma Hukum Subur Jaya dan Rekan.
Adv. Donny Andretti, S.H., S.Kom., M.Kom., C.Md. lahir di Semarang tanggal 24 Maret 1982 dari pasangan (Alm.) Hongo Peratekno dan Hesty Iranawati. Adek bernama Yoppy Andretti, S.S. dan Ibu Angkat bernama Dra.Med. Hesty Lianawati ( Alm.)
Donny menuturkan perjalanan hidup yang ia lalui tidaklah mudah sebelum lahirnya FERADI WPI dan Subur Jaya Lawfirm. Beliau berkata sekitar awal tahun 2021 sampai 2023 beliau pernah Sakit yang mengakibatkan tidak bisa bekerja sama sekali. Dan waktu itu kondisi perdagangan juga lesu sehingga tabungan terkuras untuk biaya hidup, perhiasan satu demi satu harus dijual untuk kelangsungan hidup.
Donny juga menyampaikan bahwa sekitar bulan Oktober 2023 Keajaiban terjadi, Donny mengalami kesembuhan. Semenjak itu Donny mulai merintis lagi dari awal karier nya sebagai Advokat. “Saya ingat hari hari saya sakit, waktu itu nama saya sebagai pengacara dan kantor hukum saya seperti ‘hilang’ dari muka bumi ini, bahkan tidak ada teman yang menjenguk saya ketika saya sakit, saya sangat terpuruk waktu itu, saya tidak bisa bekerja sama sekali, dan saya mengalami banyak hal yang membuat saya di titik terendah dalam hidup saya.”
Ternyata Tuhan Memiliki rencana indah, saya disembuhkan secara mujizat dan November 2023 saya mulai bersidang lagi, pelan-pelan karier saya mulai menanjak kembali berkat Kemurahan Tuhan. Dan awal Januari 2024 Saya diberi Hikmat oleh Tuhan untuk membuka Warung Paralegal Indonesia, dimana saya mengadakan pendidikan pelatihan hukum melalui google meet secara online setiap hari Senin malam. Tujuannya memperlengkapi paralegal seluruh Indonesia agar memiliki ilmu hukum untuk membantu masyarakat di area masing masing.
Jumlah kami terus ditambahkan hingga April 2024 S.K. Kemenkumham R.I. kami terbit, kami menjadi FERADI WPI yang memiliki NPWP dan SK AHU. Kami juga mengurus KANTOR Hukum kami sehingga terbit juga SK AHU KEMENKUMHAM RI dan Ber NPWP yang berbentuk badan hukum FIRMA untuk SUBUR JAYA & REKAN.
Tiba tiba sambil bergetar Donny berkata kepada awak media, Kalian yang masih memiliki orang tua, jangan pernah sia sia kan mereka di hari tua nya. Berbaktilah, sayangi, rawat dengan tulus dan sekuat kemampuan. Donny berkata dia sedih ketika menginat fase ketika dia sakit hampir 2 tahun lamanya dia tidak bisa merawat ibu kandung nya. Dan di hari hari itu ibu angkat wafat, ayah kandung juga wafat. Hal itu membuat Donny sangat sedih kala itu. “Sekarang, Tuhan beri saya kekuatan untuk bekerja kembali, Saya rawat ibu kandung saya kembali, dan saya berjanji. Dengan diri saya untuk berusaha menyenangkan ibu saya di hari tua nya.
Ibu saya sekarang berusia 72 tahun dan memiliki tantangan fisik skoliosis. Untuk menyenangkan mami tidaklah sulit, contoh, mami berkata ke saya ingin martabak yang telor nya 3 ,langsung saya belikan, ingin makan es dawet duren dan ke salon cat rambut, saya segera cari hari kosong dimana saya tidak ada jadual kerja. Segera saya antar ke salon dan beli es dawet duren. Mami juga bilang ingin buah mangga , segera saya bawa ke toko buah, intinya hal hal kecil yang mami ingin, yang saya bisa penuhi pasti saya jawab.
Hari ini saya sedang di Hotel The Rich Jogja. Khusus meng Holy Day Kan mami. Jadi mami ini di rumah terus, pasti jenuh, tapi kalau saya ajak liburan selalu menolak , mami takut merepotkan karena harus membawa kursi roda bila sakit skoliosisnya kambuh. Dan mami takut mem boros kan saya. Tapi saya “memaksa dengan cinta”. Dan mami pun mau, ternyata mami bahagia ketika saya ajak liburan ke Jogja. Hal kecil lain yang bisa kita lakukan adalah ke Atm tariklah sejumlah uang tunai serahkan ke mami untuk mami shopping, meski ga seberapa dibanding Pengorbanan Mami dalam membesarkan saya dulu, tapi itu membuat mami tersenyum bahagia.
Dulu saya kecil, mami dan alm. Papi pernah di fase keuangan berat. Pernah kami makan 1 mi instan , mi nya dan nasi utk saya dan adek. Mami dan alm. Papi makan kuah mi instan dan nasi. Papi saya pernah kehilangan pekerjaan dan mencoba berbagai pekerjaan untuk menghidup saya adek dan mami, papi pernah jual koran, jual kue kering, jual nasi goreng, es buah, dll. Papi saya di akhirnya merintis warung makan di peterongan semarang dengan nama Langgeng, dan papi alm. Dikenal oleh warga dengan nama Pak Langgeng.
Saya sedih karena ketika alm papi dan alm tante / mami angkat saya meninggal saya kondisi sakit dan belum sempat membahagiakan mereka. Tapi sekarang Tuhan beri saya kesempatan kedua, saya seperti ‘hidup’ kembali , bisa bekerja lagi, maka kesempatan ini tidak akan saya sia sia kan. Saya akan berupaya terbaik membuat mami saya selalu tersenyum bahagia.
Pesan saya untuk semua pembaca, hargailah, sayangilah, cintailah, rawatlah dan bahagiakan lah orang tua mu di hari tua mereka. Karena dahulu mereka telah berjuang membesarkan kita. Apa yang kita lakukan tidak seberapa dibanding kasih sayang ortu kita. Jangan pernah sia siakan ortu kita. Ingat hukum tabur tuai. Kelak kita juga akan menua dan lemah. Mari buat ayah ibu kita tersenyum atas hidup kita.
(Sukindar)