Sijunjung, Banuaminang.co.id ~~ Badan Pengawas Pemilu Sumatera Barat melalui Bawaslu Kabupaten Sijunjung menggelar deklarasi kampung pengawas pemilu di kampung adat, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Kamis (15/12/2022). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Wakil Ketua DPRD Sijunjung Sofyan Hendri, Komisioner Bawaslu Sumbar Muhammad Khadafi, Komisioner Bawaslu Sijunjung, Forkopimda, Partai Politik, Panwascam dan undangan lainnya.
Ketua Bawaslu Sijunjung, Agus Hutrial Tatul dalam sambutannya mengatakan tahapan penyelenggaraan pemilu pada malam tadi telah di umumkan 17 partai politik peserta pemilu 2024. “Dan dari tahapan per tahapan itu, tugas dan fungsi Bawaslu sebagai pengawas pemilu pada 2024 ini mengembangkan sayapnya dengan membentuk kampung pengawas pemilu di Kampung Adat Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung,” ucapnya.
Ia menjelaskan alasan memilih kampung adat tersebut adalah kampung adat adalah ikonnya di kabupaten Sijunjung untuk saat ini. “Pada kesempatan ini kita juga mendeklarasikan bersama Bundo kanduang,” katanya.
“Dengan hal ini kita dapat memaknai pengawasan pemilu tahun 2024 tidak akan bisa berjalan secara baik, tidak akan bisa berjalan secara elok tanpa ada kerjasama dengan setiap stakeholder terkait,” jelasnya.
Kampung pengawasan ini, akan membantu kita untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu tahun 2024.
Pada kesempatan tersebut tidak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada wali nagari, KAN nagari Sijunjung serta kepada bupati dan stakeholder terkait yang juga telah memfasilitasi hingga suksesnya kegiatan deklarasi tersebut.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Bawaslu RI yang telah memilih Sijunjung mendeklarasikan kampung pengawas pemilu. Kampung adat ini, katanya memang memiliki keunikan tersendiri dan masih hidup budaya Minangkabau yang dari abad 18 sampai hari ini masih terjaga.
Sebentar lagi, pada 2024 kita akan melaksanakan pesta besar. Itu mungkin terbesar dalam sejarah Indonesia berada pemilihan serentak, di awal ada pemilihan presiden dan legislatif dan di akhir ada pemilihan kepala daerah. “Ini akan menguras energi, tenaga dan semua pikiran. Tanpa kolaborasi dan kerjasama yang baik seluruh elemen di setiap tingkatan mustahil penyelenggaraan itu berjalan dengan baik,” ujarnya.
“Mudah-mudahan pemilu yang dilaksanakan pada 2024 itu betul-betul menjadi pemilu yang terselenggara se-demokratis mungkin dan semoga melalui momen bersama ini pemilu di kabupaten Sijunjung terselenggara dengan sebaik-baiknya,” harapnya.
Tidak kalah juga himbauan kepada masyarakat bahwa menggunakan hal pilih itu adalah sesuatu yang luar biasa. Mungkin nanti, lanjut Bupati, akan dikolaborasikan dalam bentuk yang lain, apakah akan memberikan reward atau undian bagaimana menarik masyarakat untuk mau menggunakan hak pilihnya.
Komisioner Bawaslu Sumbar, Muhammad Khadafi mengawali sambutannya dengan memberikan apresiasi atas suksesnya kegiatan deklarasi kampung pengawas pemilu tersebut. “Sijunjung tidak hanya berkolaborasi di narasi saja tapi juga berkolaborasi secara praktikum, buktinya sudah 6 titik deklarasi di agenda nasional, baru kali ini partai politik hadir,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan alasan kenapa memilih kabupaten Sijunjung terpilih menjadi salah satu yang mensiarkan kebaikan-kebaikan dan kolaborasi pemilu 2024 ke provinsi lain karena memang sejarahnya luar biasa dengan melahirkan tokoh penting dari sebelum kemerdekaan sampai tokoh tokoh nasional yang terakhir Buya Syafii Maarif.
“Ini salah satu alasan Sijunjung dijadikan tonggak sejarah pada pemilu tahun 2024,” ucapnya.
Pemilu 2024, sambungnya, ini adalah pemilu pertama di 5 benua yang dilaksanakan secara bersamaan pemilu nasional, pemilihan kepala daerah.
Pemilu mesti dilakukan secara berkolaborasi yang dituntun oleh aturan dan kabupaten Sijunjung sudah membuktikan itu. Salah satunya Sijunjung mampu dan sukses melaksanakan pemilihan kepala daerah di tengah pandemi.
Diperhelatan nasional 2024, secara konstitusi penggantian kekuasaan mesti dipergilirkan dengan baik di periode per 5 tahun.
Dengan kampung pengawasan, kita ingin mendekatkan seluruh fungsi Bawaslu ke masyarakat. “Kita menginginkan seluruh masyarakat terkhusus kabupaten Sijunjung mau dengan bersama sama dan kondisi yang sadar melakukan pencegahan terhadap potensi-potensi pelanggaran pemilu yang terjadi,” harapnya.
Katanya, persiapan kegiatan ini luar biasa dan yang luar biasa ini bupati yang hadir dalam kegiatan deklarasi kampung pemilu.
Ia berharap, fungsi pengawasan juga dilakukan secara bersama-sama. Ada juga teman teman media yang tiada henti mensupport dan menyiarkan seluruh proses kebaikan.
“Selama ini kita mengenal kalau pemilu itu identik dengan politik uang, hal hal progresif yang sifatnya cenderung bertentangan dengan aturan. Kita ingin memulai dari nagari Sijunjung, kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung bahwa pancaran kebaikan itu kita mulai, bahwa memang pemilu kali ini menjadi suka cita kita secara bersama-sama, bahwa memang pemilu itu dikelola secara bersama-sama. Dan tentu kita tidak ingin mendengar atau mengalami ada masyarakat Sijunjung yang melanggar di setiap tahapan pemilu,” katanya.
Kemaren, lanjutnya, KPU telah menetapkan 17 Parpol peserta pemilu 2024. Setelah ini seluruh parpol ini akan menghiasi seluruh langit-langit, daratan Indonesia, bisa dalam bentuk spanduk, poster dan lainnya. Maka ini penting sebagai siar mengganti kekuasaan secara konstitusi dan bejalan dengan baik serta terpilih orang orang yang mampu memangku kewenangan yang melahirkan kebijakan yang bisa mensejahterakan seluruh masyarakat.
“Nanti pada 2023 kita akan melaksanakan di banyak kegiatan hampir di setiap nagari di kabupaten Sijunjung. Tentu ini butuh dukungan moril dari semua pihak dalam rangka mengajak semua pihak, baik peserta dan pemilih untuk taat dengan regulasi pemilu,” tutupnya.
Selanjutnya, dilakukan pembacaan deklarasi kampung pengawas pemilu yang dipandu langsung oleh komisioner Bawaslu Sijunjung, Riki Minarsah yang di ikuti seluruh peserta yang hadir.
Deklarasi Kampung Pengawas Pemilu.
1. Mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
2. Mewujudkan pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa HOAX, politisasi SARA, dan politik uang.
3. Mewujudkan pengawasan pemilu partisipatif oleh masyarakat.
4. Berani melaporkan jika terjadi dugaan pelanggaran pemilu.
(Zaki)