Surabaya, Banuaminang.co.id ~~ Laga tinju profesional “Piala Kapolrestabes Surabaya,” berlangsung seru di lapangan parkir Jembatan Merah Plaza 2 Surabaya, pada Minggu 1/10/2023 bertepatan perayaan hari Kesaktian Pancasila. Pertandingan dimulai pukul 19.00 hingga 22.30. Ribuan masyarakat memadati laga tinju profesional itu. Sehari sebelumnya, Sabtu 30 September, di tempat sama digelar open sparing 18 partai untuk tinju amatir. Sebuah peristiwa yang menggugah semangat dan antusiasme dunia tinju Indonesia. Kejuaraan bertitel Pusura Super Fight itu sekaligus untuk memperingati hari jadi Pusura (Organisasi massa Putera Surabaya) ke -87.
Untuk memastikan jalannya pertandingan sesuai standar tinju yang berlaku dan tercatat di Box Rec Internasional, Inspektur pertandingan langsung dari KTPI (Komisi Tinju Professional Indonesia) Pusat. Sekjen KTPI pusat Adrian Ingratubun didampingi Wasit senior KTPI Pusat, Nus Ririhena memimpin pertandingan. Standar keamanan Kesehatan juga diberlakukan sangat tinggi. Disediakan 2 ambulans. Salah satunya berstandar ICU mini. Dokter yang bertugas, dokter olahraga senior Eddy Harman dan Dr. Michael Leksidimulyo, MBA, M.Kes. Seluruh peserta juga dijamin BPJS.
Terlaksananya laga tinju itu tak lepas dari ‘tangan dingin’ promotor muda Yosua Taniasurya yang mendedikasikan dirinya mengangkat kebangkitan dunia tinju Tanah Air. Dengan terlaksananya even itu, pemuda yang berpenampilan sangat sederhana itu telah membuktikan dirinya sebagai pionir yang berperan besar bagi kebangkitan dunia tinju Nasional, khususnya tinju Pro di Jawa timur.
Menurut Yosua, dukungan penuh datang dari banyak pihak. Dan untuk itu Yosua menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak dengan nada bersahaja.
“Terima kasih kepada Ketua Umum KTPI bapak Ruhut Sitompul, Sekjen KTPI bapak Adrian, Bapak Nus Ririhena, bapak Andreas (Ketua KTPI Jatim), Bapak Kapolda jatim, Kapolrestabes Surabaya bapak Pasma Royce, Wakapolrestabes Surabaya bapak Nur Azis, bapak Boechori (Hartanto Boechori Ketua Umum PJI), Cak Dullah (Ketua Pemuda Pusura/Ketua Koni Surabaya), bapak Nedy (Ketua Pertina Surabaya/Ketua Harian Pertina Jatim), dokter Eddy Herman, semua Wasit KTPI dan semua kawan kawan yang membantu terlaksananya even ini. Dan mohon maaf tidak semua kawan dapat saya sebutkan satu persatu. Mohon maaf juga atas segala kekurangan saya”, ungkapan terima kasih dan permohonan maaf Yosua kepada semua pihak yang mendukungnya.
Senada, Ketua KTPI Jatim, Andreas menyampaikan terima kasih kepada KTPI Pusat, Kapolda Jatim, Kapolrestabes Surabaya, Wakaporestabes Surabaya, Ketua Umum PJI, Ketua Pemuda Pusura dan berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya laga tinju itu. Dirinya berharap even itu menjadi langkah awal kebangkitan Tinju Pro Jawa Timur.
Ditemui di lokasi laga, Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia), Hartanto Boechori, menyatakan tidak hanya angkat topi atas semangat kerja Yosua, tetapi juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Dalam pandangannya, Yosua adalah pionir yang telah berdedikasi untuk membangkitkan dunia tinju di Tanah Air. Boechori, sebagai tokoh Pers Nasional sangat mengharapkan agar semangat pionir seperti Yosua juga mendorong pertumbuhan promotor muda lainnya serta memotivasi promotor senior untuk ‘turun gunung’. Pendiri dan pemilik Sasana Kickboxing dan Muaythai “BKBC” (Buchori Kick Boxing Camp) yang berdiri sejak tahun 1999 itu mengharapkan semua Komisi tinju Indonesia saling bahu membahu. KTPI, KTI, dan FTPI seyogyanya bekerjasama dan bersinergi menghidupkan dunia pertinjuan Tanah air, khususnya Jawa timur.
Sementara itu, Ketua Pusura Hoslih Abdullah berharap dari penyelenggaraan tinju Pusura Super Fight 2023 ini akan muncul bibit-bibit petinju muda potensial yang akan muncul dari Surabaya, dan nantinya bisa mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.
“Ini sebagai awal kebangkitan tinju pro dan amatir di Surabaya. Semoga, ini akan menjadi penyemangat dan menggairahkan dunia tinju yang sempat lesu untuk waktu yang cukup lama ini”, ujar pria yang juga Ketua KONI Surabaya.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP M. Nur Azis, penuh semangat menonton laga itu. Dirinya mewakili Kapolrestabes Kombespol Pasma Royce menyerahkan Sabuk Kejuaraan kepada pemenang, Zainul Fatah.
Dari enam partai yang digelar, dua di antaranya berakhir dengan knockout (KO), sementara empat lainnya dimenangkan dengan skor angka.
Partai 1 = Gidion (Amphibi BC) vs Robert Kopa (UBS BC). Gidion menang angka)
Partai 2 = Probo Hadi (Amphibi BC) vs Yacob Ton (UBS BC). Probohadi menang angka
Partai 3 / Utama = Zainul Fatah (SatpolPP) vs Azizul Isaputra (KPJ BULUNGAN). Zainul Fatah menang angka. Mendapat sabuk mas kapolrestabes Surabaya.
Partai 4 = Silitonga (Amphibi BC) vs Rian Diana Hans (UBS BC). Silitonga menang KO.
Partai 5 = Wonoroya (Pancer BC) vs Tomi Seran (Pusura BC). Tomi Seran menang KO ronde 1.
Partai 6 = Rexi Akbar (Batu Semeru) vs Frans Damur (UBS BC). Rexi Akbar menang angka.
Sumber: Persatuan Jurnalis Indonesia