“Ucapan Tiada Cermin”

“Ucapan Tiada Cermin”

by: Bumiara

 

Mimbar kini riuh dipijak para bersorban debu

Melafaz kata-kata langit

dengan lidah yang tak pernah cicip rasa sunyi

 

Mereka bicara tak henti sebab sunyi terlalu berat

bagi kepala yang kosong,

dan dada yang tak pernah ada qalam NYA.

 

Yang bodoh bersolek jadi bijak

Fakir ilmu ngutip hikmah

Laksana pengemis

Ngemis mutiara dari mulut sesama buta.

 

Lalu para munafik

memimpin doa

Di sajadah yang kehilangan arah kiblat.

Sementara kebenaran

bersembunyi di sudut sajadah

Tak pernah disentuh dahi

karena sibuk bergaya.

 

Dan aku?

Duduk di tepi telaga fana,

menatap ilalang yang menari pelan.

Senyum mengalir di wajah,

bukan karena damai

tapi luka sudah terlalu dalam

untuk diperdebatkan.

 

Dunia ini panggung,

tapi naskahnya tak lagi dibaca

Oleh jiwa yang mengaku pemain.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *