Sekilas Mengenal Datuk Karama (Syekh Abdullah Raqie)

Sejarah2719 Dilihat

Sekilas Mengenal Datuk Karama

(Syekh Abdullah Raqie)

 

Lahir : Minangkabau ?

Tokoh Penyebar Islam di Tanah Kaili/ Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah.

Istri : ♀️Intje Dille.

Anak : Intje Dongko, Intje Saribanu.

Wafat : Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah Abad 17 M.

Makam : 4V72+3JQ, Jl. Selar, Lere, Kec. Palu Bar., Kota Palu, Sulawesi Tengah 94221.

 

Keterangan: 

 

Datokarama adalah tokoh pembawa pertama agama Islam di lembah Palu dan menjadi nama perguruan tinggi STAIN Datokarama Palu. Datokarama memiliki nama asli Syekh Abdullah Raqie, seorang tokoh yang berasal dari Pagaruyung, yang pertama kali menyebarkan agama Islam ke Tanah Kaili atau Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah pada abad ke-17. Selama keberadaannya di lembah Palu (1603-1650 Miladiyah) ia berhasil mengislamkan raja-raja yang ada di lembah Palu. Datokarama adalah gelaran yang diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat lembah Palu kepada Abdulllah Raqi, berkat jasa dan kealimannya. Orang-orang biasa pula menyebutnya dengan “To Nabaraka” (orang yang memiliki / membawa karamah / kemuliaan, karena telah menyebarluaskan agama Islam di lembah Palu.

 

Awal kedatangan Syekh Abdullah Raqie atau Datuk Karama di Tanah Kaili bermula di Kampung Lere, Lembah Palu pada masa Raja Kabonena, Ipue Nyidi memerintah di wilayah Palu.

 

Selanjutnya Dato Karama menyebarkan syiar Islam ke wilayah lainnya di lembah Palu yang dihuni Suku Kaili. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Palu, Donggala, Kulawi, Parigi dan daerah Ampana.

Sebelum Islam masuk, Suku Kaili menganut kepercayaan animisme/dinamisme yang mereka sebut “tumpuna”.

 

Suku Kaili mempercayai adanya makhluk yang menunggui benda yang dianggap keramat.

Dato Karama melalui ceramah pada upacara adat suku tersebut akhirnya secara perlahan dapat diterima oleh raja dan masyarakat Kaili.

Perjuangan Datuk Karama akhirnya berhasil mengajak Raja Kabonena Ipue Nyidi beserta rakyatnya masuk Islam.

 

Raja Ipue Nyidi dikenang sebagai raja yang pertama masuk Islam di Lembah Palu.

Dato Karama tak kembali lagi ke Minangkabau sampai akhir hayatnya. Setelah wafat, jasad Dato Karama dimakamkan di Kampung Lere, Kota Palu.

Makam Syekh Abdullah Raqie atau Dato Karama kini menjadi Kompleks Makam Dato Karama.

 

Penghimpun: iing chaiang 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *