Program Unggulan Pendidikan Bukittinggi Tanamkan Adat Budaya Minangkabau pada Generasi Muda

Advertorial1950 Dilihat

Program Unggulan Pendidikan Bukittinggi Tanamkan Adat Budaya Minangkabau pada Generasi Muda

 

Bukittinggi, Banuaminang.co.id Pemerintah Kota Bukittinggi sejak tahun 2022 lalu, telah mulai menerapkan muatan lokal Budaya Adat Minangkabau (BAM) bagi pelajar SD dan SMP Negeri se Kota Bukittinggi. Selain Budaya Adat Minangkabau juga diajarkan Program Unggulan Pendidikan Bukittinggi (PUPB) yaitunya; Aqidah akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan Sejarah Islam.

 

Dalam penerapannya, Pemerintah Kota Bukittinggi berkolaborasi dengan Niniak Mamak, Tokoh Adat dan Bundo Kanduang. Sebanyak 33 Orang dari Tokoh Adat di Bukittinggi, menjadi guru tamu untuk mengajarkan BAM di seluruh SD dan SMP Negeri.

 

Penerapan muatan lokal itu, diberikan untuk membekali generasi muda Bukittinggi dengan kekuatan iman yang dibalut dengan adat budaya Minangkabau.

Kepala sekolah SMPN 5 Bukittinggi dengan guru BAM

 

Kepala sekolah SMPN 5 Bukittinggi yaitunya Syamsimar, SPd. Saat dijumpai di ruangan kerjanya, hari Senin (27/5) menyatakan bahwasanya SMPN 5 Bukittinggi telah menerapkan pengajaran BAM dan PUPB, sejak program ini di luncurkan oleh Pemko Bukittinggi yaitunya di tahun pelajaran 2022-2023, ungkap kepala sekolah ini.

 

“Guru tamu didatangkan dari Niniak Mamak, yang mana guru tamu ini dananya dibantu oleh Pemko Bukittinggi,” terang Syamsimar.

 

Diharapkan dengan adanya BAM dan PUPB ini, para siswa yang merupakan generasi muda, mengenal adat istiadat Minangkabau. Seperti Kato Nan Ampek, Sumbang Nan Duo Baleh. Dan pelajaran ini di katam aluih oleh guru tamu yang merupakan Niniak Mamak. Lanjutnya.

Falsafah Minangkabau Adaik Basandi Syara’, Syara’Basandi Kitabullah

 

Murid di SMPN 5 ini terdiri dari 565 siswa, kesemuanya wajib mengikuti mata pelajaran BAM ini, sedang kan Aqidah akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan Sejarah Islam, hanya diikuti oleh siswa yang muslim, karena disekolah kita juga terdapat siswa dari agama lain. Tutupnya.

 

Rupanya program unggulan Pemko Bukittinggi di bidang pendidikan ini, tidak hanya diterapkan disekolah-sekolah Negeri saja. Hal ini dibuktikan ketika Banuaminang.co.id mendatangi sekolah swasta ternama di Kota Jam Gadang ini, yaitunya yayasan Prayoga Bukittinggi yang memiliki murid dari tingkat TK sampai tingkat SMA yang beralamat di Jl. Bagindo Azis Chan No. 11.

Kepala sekolah SMP Xaverius bersama siswa dalam acara bertajuk Budaya Minangkabau

 

Meifi Morisa Massie selaku kepala sekolah SMP Xaverius, saat Banuaminang.co.id berkunjung ke kantornya (27/5) menyatakan bahwa sekolah ini juga menerapkan pengajaran BAM dan PUPB untuk siswa disekolah yayasan Prayoga ini.

 

Siswa SMP Xaverius sebanyak 163 siswa, sekitar 50% adalah asli Minang dan selebihnya dari suku diluar Minang, dan para siswa disekolah ini terdiri dari 3 penganut agama, yaitunya Islam, Kristen dan Katholik.

 

“Terkait PUPB adalah mata pelajaran agama, maka siswa yang muslim mengikuti program pendidikan yang dimaksud oleh pihak Pemko Bukittinggi, sementara siswa yang non Muslim juga mengikuti pembelajaran sesuai dengan agama dan kepercayaannya.” Terang Meifi.

 

“Mengenai pembelajaran Budaya Adat Minangkabau, kami mewajibkan seluruh siswa SMP untuk mengikutinya, dimana gurunya yaitunya dari Bundo Kanduang dan juga tokoh Adat yang bergelar Pakiah. Siswa kelas 7 diajarkan tari Minang seperti tari pasambahan dan lainnya, dan diadakan lomba petatah petitih Minangkabau. Dalam hal itu juga diajarkan tatacara duduk, berpakaian, makan dan berbicara sesuai budaya Minangkabau. Malahan diajarkan cara membuat rendang.” Lanjut kepala sekolah yang berdarah Manado ini.

Makan Bajamba di sekolah SMP Xaverius Bukittinggi 

 

Saya sendiri selaku orang berdarah Manado, serta para wali murid dari SMP ini merasa bersyukur dengan adanya mata pelajaran yang diunggulkan oleh Pemko Bukittinggi ini, sehingga kami bertambah wawasannya mengenai Budaya Adat Minangkabau ini. Tutup kepala sekolah SMP Xaverius ini.

 

Program unggulan pendidikan ini adalah sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Pemko Bukittinggi terhadap masa depan generasi muda. Pemko Bukittinggi menerapkan Penambahan Muatan Lokal dengan materi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, untuk Pelajar SD dan SMP Negeri di Bukittinggi.

Walikota Bukittinggi Erman Safar TK. Nan Kuniang

 

Walikota Bukittinggi Erman Safar, menyampaikan di seluruh SD dan SMP Negeri se Kota Bukittinggi, Pelajar diwajibkan belajar Budaya Alam Minangkabau (BAM), Fiqih, Sejarah Islam, Aqidah Akhlak dan Bahasa Arab.

 

“Alhamdulillah, ini adalah tahun kedua para pelajar kita diberikan tambahan untuk mengisi dada dan pikiran mereka dengan agama dan nilai-nilai adat budaya. Semoga dengan ini generasi muda kita siap untuk menghadapi masa depan dan terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman.” Ungkap Orang nomor satu di kota Jam Gadang ini.

 

Sementara Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi menyatakan “Materi ini diberikan langsung oleh Tokoh Adat, Niniak Mamak, Bundo Kanduang Cadiak Pandai, Para pemuka adat dan agama itu, langsung menjadi guru tamu bagi para pelajar, Hal ini ditujukan agar ilmu adat didapat langsung dari narasumber yang kompeten di bidangnya.” Ungkap Herriman.

Guru tamu dari kalangan Tokoh Adat memberikan materi pembelajaran BAM di salah satu sekolah di Kota Bukittinggi

 

Salah seorang guru tamu, yaitunya Sy. Dt. Mangkuto Alam menyatakan, sebagai langkah awal, program unggulan Pemko Bukittinggi ini sangat bagus, untuk menciptakan generasi muda yang beradat dan memahami agama, sesuai falsafah Minangkabau yaitunya Adat basandi Syara’, Syara’basandi kitabullah, ungkapnya.

 

“Semoga program Pemko ini tetap berlanjut, dan dalam hal ini peran keluarga yaitunya orang tua siswa sangat diharapkan guna tercapainya sasaran yang dituju. Karena madrasah surau (tempat pembelajaran moral etika dan agama/red) adalah rumah tangga.” Tutup Niniak Mamak yang bersuku pisang ini.

 

Sementara warga kota proklamator ini juga menyatakan dengan adanya program unggulan pendidikan kota Bukittinggi ini, hasilnya pun mulai terlihat. Anak-anak, sekarang sudah mulai mempraktekkan budaya Minang.

Guru tamu dari kalangan Bundo Kanduang

 

Diharapkan dengan adanya kolaborasi antara Tokoh Adat bersama Pemerintah, dapat melahirkan generasi muda Bukittinggi yang HEBAT.

 

(iing chaiang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *