Pamflet negri yang lelah
by: Bumiara
Di sini bersemayam
kepemimpinan yang pandai menangis
namun gagap memutuskan.
Ia memanggul beras di depan kamera,
mencangkul lumpur demi citra,
namun mengubur kebijakan
di balik alasan yang tak pernah selesai.
Air matanya dikenang,
keputusannya dilupakan.
Simpati pernah ramai bertepuk,
tanggung jawab datang terlambat.
Semoga kelak sejarah mencatat:
bukan bencana yang mengalahkan negeri ini,
melainkan sandiwara
yang terlalu lama dipercaya sebagai empati.






