Nudirman Munir bersama Rektor STHI-Putri Maharaja Payakumbuh akan Bentuk PKPA 

Payakumbuh, Banuaminang.co.id Pertemuan dua tokoh Banuhampu dibidang hukum membahas tentang masalah hukum yang terjadi di tengah masyarakat saat ini, Khamis (7/9)

 

Pertemuan ini hasil tindak lanjut pengurus Paga Banua pada hari rabu (6/9) kemaren di kediaman Dr. H. Nudirman Munir SH MH di kota Padang.

 

Hasil pertemuan tersebut langsung di respon oleh Dr.H.Nudirman Munir SH.,MH., dengan melakukan kunjungan ke Payakumbuh tepatnya Kampus milik putra Banuhampu Dr.Eviandi Ibrahim SH., MH., dari Taluak IV Suku. Beliau adalah Rektor STIH-Putri Maharaja.

 

Dalam diskusi tersebut pembicaraan yang di adakan di ruang kerja Dr. Eviandi Ibrahim SH MH., dan didapat beberapa permasalahan yang muncul di Banuhampu saat ini di berbagai bidang.

Ada 3 point pembicaraan yang perlu segera di realisasikan segera ungkap Eviandi.

 

Pembicaraan pertama tentang pembentukan LBH Paga Banua, karena ini sangat penting bagi kita dalam hal memagari Banuhampu 7 Nagari dalam permasalahan hukum baik itu pidana, perdata yang banyak terjadi saat ini.

 

“Dan kita harus mempunya Advokat terlebih dahulu, Maka Tim Paga Banua sebagai organisasi massa yang menyatukan Pemuda/i Banuhampu khususnya bidang hukum harus menyiapkan Sarjana Hukum yang akan di ikutkan sebagai peserta PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) untuk di didik jadi Advokat atau Pengacara di STHI-Putri Maharaja Payakumbuh, yang akan menjalankan roda LBH tersebut dengan syarat peserta PKPA sudah lulus S1 Hukum atau memiliki surat keterangan lulus (SKL),” terang Eviandi.

 

Pembicaraan kedua tentang permasalahan tanah koto ketek yang belum jelas kepastian hukumnya. Walaupun di Banuhampu sudah lama masalah ini di tangani oleh tim yang telah dibentuk pada saat itu, belum ada kepastiannya.

 

“Kita harus melakukan pemindahan SMP, SMA Banuhampu ke tanah koto ketek Ladang Laweh yang dari dulu belum terselesaikan,” lanjutnya.

 

Poin ketiga banyaknya di Banuhampu mempunyai Rektor, Dosen, Dekan yang terdapat di Perguruan Tinggi Negeri PTN atau pun PTS, maka perlu kita usulkan kembali untuk membuka Perguruan Tinggi atau Universitas Banuhampu di bawah Yayasan Pendidikan Banuhampu Agam, karena ini juga sudah direncanakan oleh tokoh tokoh Banuhampu di perantauan, yang saat ini sudah berbadan hukum serta memiliki sarana dan prasarana yang ada pada saat ini kata Nudirman Munir.

 

“Apalagi Dinda Eviandi sudah berpengalaman dalam hal mendirikan dan mengelola Universitas atau sekolah tinggi STIH-Putri Maharaja milik nya,” tutup Nudirman Munir.

 

Dr. Eviandi siap membantu kepengurusan pembuatan Sekolah Tinggi atau Universitas milik Banuhampu di tempat SMP SMA Banuhampu ini sekarang, bahkan jam kuliah bisa diatur dan tidak menggangu jadwal belajar SMP dan SMA.

 

Mudah-mudahan ini adalah langkah awal akan sejarah berdirinya Lembaga Pendidikan Tinggi di Banuhampu seperti yang dicanangkan oleh tokoh-tokoh Banuhampu di perantauan dan dikampung nantinya.

 

(Yusiano Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *