Mengukir Senja di Katulistiwa

Puisi dan Sastra246 Dilihat

Mengukir Senja di Katulistiwa

by: Bumiara

 

Aku ukir jingga di katulistiwa,

jemari gemetar menoreh damai.

Tiap warna yang menetes di cakrawala

adalah doa yang menitis di napas masa.

 

Cinta sejati tak mungkin ingkar janji,

karna tumbuh dari cahaya yang abadi.

Luka hanyalah jalan pulang,

tempat ruh belajar arti kembali.

 

Mentari perlahan sujud di horizon khatulistiwa,

langit membuka tabir rahasia —

antara fana dan baka,

antara aku dan Dia.

 

Sajakku takkan berubah,

terpatri indah di batu dunia,

harap makna menembus waktu,

menjadi tasbih yang terus berjibaku.

 

Dan ketika malam menutup senja,

aku masih mendengar-Nya berbisik lembut:

“Ukirlah Aku di hatimu,

karena Aku adalah warna

yang tak pernah pudar dari cahaya.”