Sambas, BanuaMinang.co.id — Bupati Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat bersama OPD dan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas telah turun langsung memonitor sejumlah wilayah, diantaranya Kecamatan Tangaran dan Kecamatan Galing yang terdampak banjir, berapa kerugian sosial kerugian ekonomi kerusakan lingkungan dampak dari krisis iklim ini.
Banjir yang melanda sejumlah Dusun di beberapa Desa yang ada di Kecamatan Tangaran dan Kecamatan Galing diakibatkan curah hujan yang melanda sejak Jumat malam hingga hari Ahad.
Desa Tempapan Hulu Dusun Simanas, Dadau Kecamatan Galing dikabarkan meninggal anak usia 11 bulan tenggelam sekira pukul 16:00 wib warga Dusun Dadau RT 13. Dan juga ada kejadian anak usia 11 tahun hilang saat bermain berenang saat banjir. Masyarakat dan tim SAR masih dalam pencarian belum ditemukan dari senin kemarin sampai hari ini Selasa 22 januari 2025, di Desa Semate Dusun Darusallam, kemudian siang Selasa 21 Januari 2024 tiga buah rumah warga Desa Sepinggan Jirak Kecamatan Semparuk ambruk akibat angin kencang dan hujan intensitas tinggi.
Dikabarkan pada Senin 20 Januari 2025 Kapolsek Sajingan Besar beserta anggotanya maupun masyarakat gotong royong memperbaiki dan pemasangan tanda rambu-rambu di area tanah longsor yang mengakibatkan aspal badan jalan utama di km 51 Bukit Melintang Dusun Batang Air, Desa Santaban, Kecamatan Sajingan Besar yang menghubungkan Kecamatan Sajingan Besar – Desa Temajuk Kecamatan Paloh kembali Longsor atau Ambruk.
Jalan paralel atau jalan nasional yang tanahnya longsor dikarenakan sisi kiri dan kanan jalan berada pada lereng bukit dan jurang dengan kedalaman ±10 meter. Kemudian tanah longsor terjadi karena kondisi badan jalan hasil timbunan galian C masih belum maksimal
Fenomena banjir Januari 2025 ini, bukan hanya terjadi di Kabupaten Sambas tetapi juga ada beberapa wilayah Kalbar dan daerah Provinsi lain nya, ini persoalan tata ruang sebagai salah satu faktor timbulnya bencana hidrometeorologi, selain faktor alam.
Masalah mustahak dimana setiap datang hujan berapa jam saja sekarang Kabupaten Sambas dan beberapa wilayah di Kalimantan Barat mengalami bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Berapa banyak kerusakan infrastruktur publik dan terhambat nya aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan dan aktivitas sosial lain-lainnya, apa lagi sekarang krisis ekonomi global, serta krisis iklim akibat permukaan suhu bumi naik dan krisis iklim butuh tindakan nyata dan pencegahan.
Andri Mayudi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Monitor Aparatur Untuk Negara dan Golongan (MAUNG) menyatakan, akan segera menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Kalbar Gubernur Kalimantan Barat, Balai Wilayah Sungai Kalbar, Kementerian PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi, serta dinas terkait Kabupaten Sambas.
Menurut Andri tujuan nya adalah untuk menghasilkan kebijakan solusi nyata serta analisa nasional.
Berharap kerja sama kementrian pusat Pemda Provinsi, Kabupaten untuk kebijakan “Ruang untuk Sungai”, sebagai hal yang sangat penting.serta penguatan penjagaan kawasan hutan tak berubah fungsi dan tak berkurang, tuturnya.
“Selanjutnya, program ruang untuk sungai memiliki fokus utama pada sungai-sungai besar, karena memang merupakan delta di mana semua air akhirnya dibuang ke laut maka ini sangat penting bagi kami menciptakan lebih banyak ruang untuk aliran air sangat penting, karena semakin besar sungai pada akhirnya semakin besar bencana jika sungai itu banjir (sungai sebagai daya tampung bencana).
“Namun, di sungai yang lebih kecil di situ kami melihat kehancuran, ada juga masalah kesiapsiagaan, Perencanaan Tata Ruang, bahwa sistem peringatan dini skala besar, strategi evakuasi darurat, dan rencana untuk memastikan masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika “saatnya” tiba.
“Ini merupakan instrumen penting bagi para pembuat kebijakan yang ingin meningkatkan kesiapsiagaan banjir, mendorong perubahan sikap terhadap pertahanan air dan segera membuka jalan untuk meluncurkan program Ruang untuk Sungai”.
Semoga pikiran ini tentang kapasitas alam untuk membantu membangun ketahanan dan kapasitas adaptif, semoga kita dapat berkolaborasi semua pemangku kepentingan, mulai dari tingkat masyarakat hingga keatas.
“Jika kita tinggal hidup di sebuah Rumah yang dimana atap rumah nya rusak bocor serta berhilangan dan talang air nya, kerusakan bakal terjadi dalam rumah hujan kehujanan kemarau kepanasan, hanya kepala Rumah tangga yang peduli respek memperbaiki. Bagaimanapun caranya demi kenyamanan hidup dalam cuaca apapun.
Kami tidak membutuhkan teori perbaikan setelah pasca banjir karna setelah musim cuaca teduh normal pemangku kepetingan kebanyakan lupa, kami butuh tindakan nyata, dan teorema merupakan bagian penting dalam matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, karena memberikan dasar yang kokoh bagi pengembangan teori lebih lanjut, jelas Andri Selasa (21/01/25).
Masih Andri. “Biasanya untuk membuktikan teorema, digunakan metode logika dan deduksi yang sistematis.Agar ada perubahan dan perlindungan hidup dan menghasilkan keadilan sosial etika lingkungan.
“Demi kepastian hidup kita dalam lingkungan baik dan sehat untuk hari ini dan akan datang agar generasi akan datang dapat melanjutkan hidup yang lebih baik supaya ada harapan,
“Mari kita jaga bersama sama paru-paru dunia bahwa Kalimantan tetap kaya dengan (Kalimantan Sungai bersama Hutan) tetap lestari tak kunjung binasa,” sembari Andri menutup.
Sumber: Andri Mayudi Ketua
DPD LSM MAUNG Provinsi KalBar