Agam, Banuaminang.co.id — Sudah beberapa hari ini, terlihat adanya pekerjaan mengecor bahu jalan di jalinsum Bukittinggi-Medan, tepatnya di Padang Hijau.
Hari ini, Rabu (8/5) Banuaminang.co.id meninjau pekerjaan tersebut. Ada yang aneh terhadap pengecoran bahu jalan tersebut. Dimana beberapa pinggir jalan/bahu jalan dicor dengan semen, Tampa meninggalkan sedikit ruang untuk jalur air atau saluran air.
Pagi hari, beberapa pengendara roda dua yang juga berhenti dilokasi tersebut, dikarenakan ingin menghisap rokok dan melepas lelah.
Pengendara tersebut mengaku kepada Banuaminang.co.id bahwa dia dari Pasaman hendak menuju Bukittinggi, “Setidaknya 2 kali dalam seminggu saya ke Bukittinggi, karena saya adalah pedagang,” ujarnya.
“Kalau tidak ada saluran airnya, tentunya apabila musim hujan, jalan ini akan digenangi oleh air. Lama-kelamaan tentunya jalan ini akan karam dan ditakutkan jatuh dan jalan ini putus.” Katanya terkait saluran air yang tidak di buat oleh pemenang tender.
Sepertinya perusahaan ini tidak memahami akan hal ini, tapi anehnya perusahaan ini dapat mengerjakan proyek negara yang tentu jumlahnya milyaran, tutupnya.
Pada sore harinya, Banuaminang.co.id berjumpa para pekerja yang sedang menimba air, karena air tersebut menggenangi bahu jalan yang rencananya akan diperlebar dengan cara di beton.
Deni Firmansyah pengawas dari PT. Pasindo Prima Kreasi menyatakan kepada Banuaminang.co.id bahwa telah terjadi kesalahan dan saat ini coran arah tepi tebing akan dibongkar kembali, untuk saluran air. Ungkapnya kepada Banuaminang.co.id
Berdasarkan plang merek pekerjaan dituliskan bahwa pekerjaan ini paket preservasi jalan BTS kota Bukittinggi – BTS Sumut (e-katalog) dengan nomor kontrak 05/PKK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.3/II/2024. Tanggal kontrak 1 Februari 2024 dengan nilai kontrak Rp.9.820.918.000 dan sumber dana dari APBN tahun 2024.
Kontraktor adalah PT Pasindo Prima Kreasi dan sebagai konsultan pengawas PT Adhimascipta Dwipantara dan PT Garis Putih Sejajar.
(iing chaiang)