Hasil Keputusan Majelis Syuro Pemuda Muslimin Indonesia (Pemuda Muslim) ke XIV di Bogor: Pemilihan Kepemimpinan dan Harapan Kedepan

Nasional85 Dilihat

Oleh: Ardinal Bandaro Putiah

Pada tanggal 8 hingga 12 Desember 2025, Bogor menjadi saksi sejarah penting dalam perjalanan organisasi Pemuda Muslimin Indonesia (Pemuda Muslim) melalui terlaksananya Musyawarah Nasional (Majelis Syuro) ke XIV. Acara ini menyatukan berbagai elemen muda dari seluruh penjuru Indonesia untuk bersama-sama merumuskan masa depan organisasi yang telah menjadi pilar penting dalam memperjuangkan Islam, keadilan, dan kebaikan bagi bangsa ini. Di dalam Munas tersebut, telah ditetapkan hasil-hasil keputusan yang sangat signifikan, salah satunya adalah pemilihan kepemimpinan baru untuk periode 2025-2030.

Pemilihan Kepemimpinan, Proses Aklamasi dan Tantangan Ke depan

Musyawarah yang penuh khidmat ini akhirnya memilih Muhammad Kasman, S.E., M.Si secara aklamasi sebagai Ketua Umum PMI periode 2025-2030. Sebelumnya, terdapat banyak nama yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin, namun pada akhirnya, Muhammad Kasman terpilih melalui proses yang sangat demokratis dan mengedepankan musyawarah mufakat. Kasman, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Ketua I) Pemuda Muslimin periode 2019-2024 di bahwa kepemimpinan H. Muhtadin Sabili, dinilai oleh para anggota sebagai sosok yang matang, visioner, dan mampu membawa Pemuda Muslim menuju arah yang lebih progresif.

Muhammad Kasman bukanlah nama asing dalam tubuh Pemuda Muslim. Ia dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam moderat, serta peduli terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Kasman diyakini mampu menjawab tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh organisasi ini, mulai dari isu sosial kemasyarakatan, pendidikan, hingga penguatan peran generasi muda dalam dunia politik dan ekonomi. Pernah memimpin Pemuda Muslimin Indonesia sebagai Ketua di Cabang Takalar dan Ketua di Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan dan dua Periode di Pengurus Besar Pemuda Muslimin Indonesia.

Tidak hanya Kasman, dalam kepengurusan kali ini juga terpilih M. Khairul Huda, S.SI sebagai Sekretaris Jenderal, Agus Yusuf Ibrahim, M.Pd sebagai Bendahara Umum, serta sejumlah pengurus harian yang terdiri dari M. Azizi Rais, M.Pd, Abdullah Ahyanuddin, dan Afdal Dinil Haq yang masing-masing menduduki posisi Wakil Ketua. Muwardi, Rizki Hardiansyah, dan Djefriyandi pun ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris dalam struktur organisasi tersebut.

Pemilihan ini menunjukkan adanya keseriusan dalam merawat keberlanjutan organisasi, dengan para pengurus yang memiliki keahlian dan latar belakang yang mumpuni untuk membawa Pemuda Muslim menuju arah yang lebih baik.

Struktur Pengurus Harian yang Mempunyai Potensi Besar

Struktur pengurus harian yang baru saja terbentuk ini memperlihatkan kombinasi antara pengalaman dan semangat baru. Komposisi yang dihasilkan tidak hanya merefleksikan keseimbangan antara pemuda yang energik dan tokoh senior yang berpengalaman, tetapi juga sebuah representasi dari keragaman latar belakang pendidikan dan bidang keahlian. Dengan adanya keberagaman ini, Pemuda Muslim diharapkan dapat merespons dinamika dunia yang semakin kompleks.

M. Azizi Rais, M.Pd, sebagai Wakil Ketua, dikenal dengan kiprah aktifnya dalam dunia aktivis, pendidikan dan dakwah. Sebelumnya juga adalah Ketua Umum DPP SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia). Dengan pengalaman mengelola berbagai lembaga pendidikan Islam, Azizi akan berfokus pada penguatan pendidikan Islam berbasis teknologi serta penyebaran dakwah yang kontekstual dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Sementara itu, Abdullah Ahyanuddin dan Afdal Dinil Haq, yang dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua lainnya, memiliki latar belakang yang beragam dalam dunia sosial dan politik. Keduanya diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam merespons berbagai isu sosial yang berkembang di masyarakat. Sementara Muwardi, Rizki Hardiansyah, dan Djefriyandi, yang terpilih sebagai Wakil Sekretaris, akan berperan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan strategis organisasi, khususnya dalam bidang administrasi dan komunikasi.

Harapan dan Tantangan Ke Depan

Kepemimpinan baru ini tentu tidak hanya dihadapkan pada tantangan internal organisasi, tetapi juga tantangan eksternal yang semakin kompleks. Pemuda Muslimin Indonesia, sebagai organisasi yang berada di tengah-tengah dinamika politik, sosial, dan budaya bangsa, perlu memiliki visi yang jelas dalam menghadapi masa depan. Ada beberapa isu kritis yang perlu menjadi perhatian utama bagi para pengurus PMI yang baru terpilih.

1. Peran Pemuda Muslim dalam Mewujudkan Generasi Muda yang Berkarakter

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh Pemuda Muslim adalah bagaimana organisasi ini dapat menjadi pendorong utama dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Generasi muda saat ini sering kali dihadapkan pada budaya instan dan konsumerisme yang dapat mengikis nilai-nilai keimanan dan moralitas. Untuk itu, Pemuda Muslim harus memainkan peran penting dalam membentuk karakter pemuda Indonesia yang tangguh, berintegritas, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial.

Dari sisi pendidikan, Pemuda Muslim harus mampu menjawab kebutuhan generasi muda akan akses pendidikan yang berkualitas, baik di bidang agama maupun keilmuan umum. Program-program berbasis pendidikan karakter harus menjadi prioritas, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat.

2. Tantangan di Dunia Politik dan Sosial

Di tengah semakin pesatnya dinamika politik dan sosial di Indonesia, Pemuda Muslim diharapkan tidak hanya berperan sebagai pengawal moral, tetapi juga sebagai aktor yang aktif dalam pembuatan kebijakan publik. Organisasi ini harus mampu memperjuangkan kepentingan umat Islam dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, tanpa terjebak dalam pragmatisme politik yang mengarah pada kepentingan sesaat.

Berkaca pada sejarah, Pemuda Muslim pernah menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara ini. Kini, di abad ke-21, tantangannya berbeda. Pemuda Muslim perlu mengangkat suara-suara yang menuntut keadilan sosial, pemerataan ekonomi, serta kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, para pengurus Pemuda Mislimin diharapkan memiliki keberanian untuk menyuarakan kebenaran, meskipun itu tidak populer di kalangan elit politik atau pengusaha.

3. Membangun Kembali Solidaritas Pemuda Muslim Se-Indonesia

Solidaritas di kalangan Pemuda Muslim di Indonesia perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Meski Pemuda Muslimin Indonesia sudah memiliki jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia, tetapi tantangan terbesar adalah menjaga agar solidaritas ini tidak terkikis oleh sekat-sekat yang memecah belah bangsa. Terlebih lagi, dengan banyaknya isu sektarian dan radikalisasi yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, Pemuda Muslim harus menjadi pelopor dalam memperjuangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Dukungan terhadap program-program pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil, juga harus menjadi bagian dari visi Pemuda Muslim ke depan. Penguatan jaringan antara organisasi kepemudaan Islam di berbagai daerah akan menjadi kunci untuk menciptakan gerakan yang masif dan berkelanjutan.

4. Menghadapi Perubahan Zaman, Pemuda dan Teknologi

Era digital dan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini membawa tantangan tersendiri bagi pemuda Indonesia. Di satu sisi, kemajuan teknologi membuka peluang besar untuk belajar dan berinovasi, namun di sisi lain, pemuda juga rentan terhadap informasi yang salah (hoaks) dan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.

Pemuda Muslimin harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memperkuat peran serta pemuda dalam pembangunan bangsa. Ini termasuk dalam aspek dakwah dan pendidikan, yang harus terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan teknologi, Pemuda Muslim dapat mengakses lebih banyak pemuda di seluruh Indonesia, memberi mereka platform untuk berdiskusi, belajar, dan terlibat dalam aksi sosial yang lebih besar.

Dengan terpilihnya Muhammad Kasman, S.E., M.Si sebagai Ketua Umum Pemuda Muslimin Indonesia periode 2025-2030, bersama para pengurus lainnya yang memiliki kapabilitas tinggi, harapan besar mengiringi langkah Pemuda Muslim dalam menjalankan visi dan misinya. Perjuangan Pemuda Muslimin Indonesia ke depan tidak akan mudah, tetapi dengan komitmen kuat, sinergi antara pengurus, serta semangat untuk terus berkontribusi bagi umat dan bangsa, Pemuda Muslim memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif.

Ke depan, Pemuda Muslimin Indonesia harus tetap berpegang pada ideologi Islam yang moderat, namun tetap relevan dengan tantangan zaman. Melalui peran aktifnya, Pemuda Muslim diharapkan dapat menjadi agen perubahan, yang tidak hanya berbicara tentang idealisme, tetapi juga berperan nyata dalam perbaikan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Pekerjaan besar menanti, namun langkah pertama telah diambil dengan sukses. Kini, tantangan berikutnya adalah bagaimana mengimplementasikan keputusan-keputusan strategis tersebut dalam kehidupan nyata dan menjadikannya sebagai pondasi bagi masa depan yang lebih baik bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.

Insya Allah..