Dua Oknum Guru Ngaji Lakukan Pengeroyokan Brutal Terhadap Wartawan Sumenep 

JAWA TIMUR457 Dilihat

Sumenep, Banuaminang.co.id Insiden biadab kembali terjadi dan menjadi nestapa bagi para kuli tinta. Bagaimana tidak, wartawan Detikzone.net yang berdomisili di Dusun Taroh, Desa Ambunten Barat, Kecamatan Ambunten jadi korban pemukulan brutal hingga percobaan pembunuhan dengan sebilah celurit oleh 2 oknum guru ngaji.

 

Biadabnya, terduga pelaku yang diduga berprofesi sebagai guru ngaji tersebut merupakan anak dan orang tua, masing-masing bernama Maulid (anak) dan Abdurrahman (bapak).

 

Penganiayaan brutal dan percobaan pembunuhan terhadap wartawan berdasarkan LP LP/B/1/1/2024/SPLT/Polsek Ambunten/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur.

 

Menurut pengakuan korban inisial Al, penganiayaan yang diduga dilakukan secara bersama-sama oleh Abdurrahman dan Maulid itu bermula pada hari Selasa sekira pukul 17.00 wib saat dirinya sedang menggendong bayinya yang masih rewel kemudian ada mobil Suzuki Carry yang melintas didepan rumahnya dengan memblayer mobilnya sebanyak dua kali.

 

“Saat saya menggendong bayi yang rewel, tiba-tiba ada mobil yang dikendarai Maulidi memblayer di depan rumah saya. Kemudian saya menyerahkan anak ke istri dan saya mengejar mobil tersebut dengan jarak kurang lebih 500 meter dari rumah dengan tujuan menanyakan apa maksud dan tujuan memblayer mobil,” kata AL.

 

Saat dirinya bertanya kepada terduga pelaku bernama Maulid, langsung dengan congkaknya dijawab arapa’ah (mau apa), arapa’ah (mau apa).

 

“Tiba-tiba orang tua maulid yang bernama Abdurrahman langsung berlari ke arah saya dan langsung menendang dada hingga saya terjatuh,” tuturnya.

 

Kaget diserang orang tua Maulid, Al kemudian mencoba bangun, namun lagi-lagi dibantai habis-habisan oleh anak dan orang tua yang berprofesi sebagai guru ngaji tersebut, hingga wajahnya terluka penuh darah.

 

“Abdurrahman dan Maulid ini menghajar wajah saya hingga luka berdarah di pelipis bagian kiri,” ungkapnya.

 

Bahkan, tutur Al, Maulid nekat mengeluarkan sebilah celurit namun ditahan oleh tetangganya.

 

“Bahkan saya sempat mau dibunuh pakai celurit untung dilerai orang,” pungkasnya.

 

Berkenan dengan itu, Pimred Detikzone.net Igusty Madani meminta kepada Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko dan Kasatreskrim Polres Sumenep untuk memberi atensi terhadap tindak pidana pengeroyokan biadab yang diduga dilakukan oleh 2 oknum guru ngaji.

 

“Wajib bagi Polres Sumenep untuk memberi atensi terhadap pelaporan wartawan saya, yang telah menjadi korban kebiadaban oknum guru ngaji tersebut,” ungkapnya.

 

Igusty Madani menyebut perbuatan oknum guru ngaji yang tidak mengedepankan akhlak seperti itu sangat memalukan dan tidak patut dicontoh.

 

“Saya bersumpah, saya akan mengawal kasus ini hingga dia menerima ganjaran yang setimpal. Oknum guru ngaji macam apa jika bertindak layaknya preman seperti ini,” pungkasnya. (Tim-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *