Bukittinggi, Banuaminang.co.id — Salah satu peran utama penyuluh pertanian adalah mengkomunikasikan inovasi pertanian kepada petani. Ini melibatkan penerjemahan informasi kompleks dari lembaga riset pertanian ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh petani.
Kadis Pertanian dan Pangan kita Bukittinggi Menyatakan bahwasanya, Penyuluh pertanian harus dapat menjelaskan manfaat, cara penggunaan, dan potensi dampak positif dari inovasi-inovasi tersebut. Sehingga informasi dapat diterima secara utuh dengan dasar homofily /derajat kesamaan dalam penyampaian inovasi, ungkapnya kepada Banuaminang.co.id (3/6).
Seperti hal nya Sistem tanam jajar legowo atau sering disebut Si Jarwo merupakan inovasi pola bertanam dengan berselang-seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan diselingi satu baris kosong, yang dalam penerapannya oleh petani perlu dikawal oleh Penyuluh Pertanian, lanjut Drs. Hendry, ME.
Banyak manfaat Sijarwo diantaranya: tanaman banyak mendapatkan sinar matahari sehingga bobot buah lebih berat, lahan relatif terbuka sehingga mengurangi kemungkinan serangan hama terutama tikus, menekan serangan penyakit karena kelembaban akan semakin berkurang, mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama/ penyakit dan yang utama menambah populasi tanaman sampai 30℅, yang diyakini berbanding lurus dengan produksi hasil.
“Sijarwo ini telah diterapkan dan dilaksanakan di seluruh kelurahan di kota Bukittinggi ini, namun konsistensinya perlu dikawal,” tutup Drs. Hendry, ME selaku Kadis Pertanian Dan pangan Bukittinggi.
(iing chaiang)
Keterangan foto:
Lokasi: Kelurahan Campago Guguak Bulek
Gambar: PPL Susi dengan salah seorang Petani
Sumber: Dinas Pertanian Dan pangan Bukittinggi