Diduga Rekayasa Cerita dan Sebar Informasi Bohong/Hoax, Ismail Sarlata Resmi Laporkan Kapolres dan Wakapolres Sijunjung ke Propam Polda Sumbar

Padang98 Dilihat

Padang, BanuaMinang.co.id —- Ismail Sarlata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Media Indonesia (DPP-AMI) bersama rekan pers Riau dan kota Padang, resmi melaporkan Kapolres AKBP Andre Anas dan Wakapolres Sijunjung ke Propam Polda di Mapolda yang berlokasikan Jl Sudirman kota Padang Provinsi Sumatra Barat. Jum’at (11/04/2025).

 

Laporan tersebut dilakukan, menurut Ismail Sarlata Ketua Umum DPP AMI kepada awak Media dalam pres rilisnya. Dikarenakan geram akan sikap Kapolres AKBP Andre Anas, yang didampingi Wakapolres diduga telah merekayasa cerita tentang ke 4 Wartawan Riau yang menjadi korban dugaan tindak pidana yang terjadi di Tanjung Lolo Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung dalam Konferensi Persnya kepada wartawan di ruangan Rupatama Polres Sijunjung.Rabu (9/04/2025).

 

Didalam Konferensi Pers yang telah dilakukan, dan berita yang yang terbit di salah satu situs resmi yang diduga milik Institusi Polri Sumatera Barat dengan link berita : https://tribratanews.sumbar.polri.go.id/2025/04/10/polres-sijunjung-gelar-konferensi-pers-tanggapi-dugaan-pemerasan-4-wartawan-riau-di-tanjung-lolo#sitemap, berjudul : ” Polres Sijunjung gelar Konferensi Pers Tanggapi Dugaan Pemerasan 4 Wartawan Riau di Tanjung Lolo”. ucapnya dalam pres rilis

 

Didalam berita yang diunggah situs tersebut diatas pada paragraf ke 4 (empat) : ” hingga saat ini belum ada laporan polisi dari pihak korban ke Polres Sijunjung.” dan paragraf ke 7 (tujuh) : ” Setelah kejadian itu saya sempat bertemu dengan empat korban bersama rekan media dari Riau dan pengacaranya di Polda Sumbar dan mereka sepakat membuat laporan tertulis tapi sampai saat ini kami belum menerima laporan polisi dari korban,” yang disampaikan langsung oleh AKBP Andre Anas Kapolres Sijunjung diduga rekayasa dan hoax/bohong tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. ungkap Ismail Sarlata

 

Didalam pemberitaan pada paragraf ke 4, fakta yang sesungguhnya telah ada laporan pengaduan (Lapdu) di Polres Sijunjung yang dibuktikan dengan Surat Tanda Bukti Penerima Laporan Pengaduan dengan nomor : STPLP/44/III/2025/SPKT-RES SJJ yang diterima oleh Ismail Novendra, SH yang akrab dipanggil Ismail Raja Tega sebagai Kuasa Pelapor dari ke 4 wartawan Riau menjadi korban dugaan tindak pidana pemerasan yang terbitkan oleh Polres Sijunjung pada Rabu tertanggal 20 Maret 2025 dan ditandatangani oleh Aipda Bobby Refando Kanit I SPKT dengan NRP 85080997.

 

Begitu juga halnya berita pada paragraf 7 (tujuh), yang tidak menjelaskan pertemuan dengan ke 4 korban, rekanan media dari Riau dan pengacara merupakan pertemuan yang dilakukan oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Gatot Tri Suryanta melalui Dirreskrimum T.Fanani di ruangan Wadirreskrimum pada Selasa (19/03/2025), sebelum adanya laporan pengaduan (Lapdu) yang dilakukan oleh ke 4 wartawan melalui Ismail Novendra, SH selaku Penerima Kuasa. beber Ismail Sarlata Ketua Umum DPP-AMI

 

Nah atas dasar Konferensi pers yang dilakukan Kapolres AKBP Andre Anas disamping Wakapolres, dan bukti pemberitaan yang naik di salah satu situs yang diduga milik Institusi Polri Sumbar. Saya selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Media Indonesia (DPP-AMI) yang merupakan Organisasi Perusahaan Pers dan Wartawan bersama rekan Media dari Riau didampingi Penasehat Hukum serta Organisasi Wartawan dan Pers yang ada di kota Padang ke Propam Polda Sumatera Barat yang dibuktikan dengan Penerimaan Surat Pengaduan Propam dengan nomor surat : SPSP2/23/IV/2025/Bagyanduan yang ditanda tangani oleh Brigpol Andra Efiendri, S.H., M.M tertanggal 11 Maret 2025

 

Di Penghujung Ismail Sarlata dalam pres rilisnya mengatakan, ” Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Gatot Tri Suryanta, untuk segera mengambil tindakkan tegas dan segera memutasikan Wakapolres Sijunjung yang turut serta dalam pelaksanaan Konferensi Pers yang dilakukan oleh Kapolres, dan juga memutasikan Kapolres Sijunjung AKBP Andre Annas yang diduga melakukan rekayasa cerita dalam Konferensi Pers sehingga apa yang disampaikannya menjadi Informasi hoax dan/atau bohong kepada Wartawan, serta masyarakat sehingga di jadikan konsumsi publik di situs resmi institusi Polri Sumbar dan media online lainnya. Dan tindakkan pemblokiran WhatsApp yang dilakukan oleh dirinya, baik kepada wartawan dan pengacara 2 orang dari 4 wartawan Riau yang menjadi korban dugaan tindak pidana di Tanjung Lolo, sehingga tindakannya juga menghambat wartawan dan advokat dalam menjalankan fungsi dan tugas, serta tidak dapat memperoleh informasi akan perkembangan perkara yang dialami 4 wartawan Riau. ”

 

Saya harap, jika benar perkara yang dialami ke 4 Wartawan Riau akan dugaan tindak pidana yang telah terjadi di Tanjung Lolo Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, benar menjadi sebuah Atensi dan demi menjaga nama baik Institusi Polri dan dirinya sendiri (Irjen Pol Drs. Gatot Tri Suryanta) selaku Kapolda baru di Sumbar, yang diawali dengan memberikan tindakkan tegas kepada Kapolres dan Wakapolres Sijunjung bukan sekedar janji maka buktikan dengan tindakkan yang nyata. Jika tidak ada tindakan apapun yang diambil oleh Kapolda kepada Kapolres dan Wakapolres, maka dapat dipastikan Laporan Kepolisian (LP) yang dilakukan ke 4 wartawan Riau akan menjadi sia-sia. …. Bersambung

 

Sumber: DPP AMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *