Biarlah Semua Semestinya

Puisi dan Sastra116 Dilihat

Biarlah Semua Semestinya

 

by: Bumiara

 

Ratusan hari

minggu

bulan

serta tahun

Siapa nan tau

Insan mana paham

Cinta tanpa kata

 

Raut suka dan duka silih berganti

Pada daratan nan rumit ukirnya

Asa harap tiada akhir dan ujung

Mata mana nan selalu tepejam

 

Hingga kabut gurun jadi gusar

Angin murka selimuti insan

Tanah selalu sabar pijakan

Geliat senyum bumi pada semesta

 

Mimpi malam jelas tersirat bahagia

Semua hancur pada pagi jaga

Jika air mata kuasa milih tempat jatuhnya

Takkan kotori rona indah merah pipinya

 

Biarlah semua semestinya

Seperti sungai yang tak pernah menolak muara

Meski airnya keruh oleh luka dan rahasia

 

Biarlah angin tetap bersuara

Menyampaikan kabar yang tak pernah sempat kusebut

Tentang cinta yang tak lagi butuh jawaban

 

Rasa pun akhirnya belajar diam

Menjadi doa tak terungkap

Senyum yang lahir dari reruntuhan

 

Dan jika waktu kembali menatapku

Akan ku katakan lembut padanya

Aku telah berhenti menunggu

namun tak pernah berhenti mencinta

 

Karna cinta…

bukan tentang memiliki

Tapi tentang menjadi saksi

bahwa semesta pun pernah menangis

Di dada seorang insan yang tulus mencinta

 

 

News Feed