Bendera lusuhkoe berkibar dihari lahirmoe ibu
Benderakoe lusuh dan sedikit robek…
Tapi tetap berkibar dihalaman gubuk reotkoe,,
Tertancap pada sebatang buluh bambu, bekas penggait kelapa..
Berdiri kokoh diatas tanah nan cukup mahal biaya upeti ataukah belasting, yang diperhalus kosakatanya menjadi pajak bumi dan bangunan,,,oleh katanya pemerintah ataukah penjajah kemerdekaan..
Bumi air dan udara katanya milik negara…
Lantas kami rakyat ini apakah tidak milik atau pemilik negara?
Aahhh…
Tentang belasting dan upeti bagi yang mampu, ibarat zakat dalam iman pun kepercayaankoe…
Akoe seorang mustahik dalam pandangan agamakoe…
Nan penting bendera rapuhkoe tetap berkibar
Berkibar ditanah leluhurkoe Tampa belasting Tampa upeti..
Karena bendera, tanah, air, udara milik rakyat yang mendirikan negara..
Jangan tanya apa dari kami untuk negara…
Tanyalah apa yang diberi negara untuk rakyat…
Lihatlah….
Kantor kantor dan gedung gedung milikmoe…
Terhias mewah dengan aneka warna mewah dari kas negara…
Bahkan lengkap dengan pakaian jas safari serta pakaian dalammoe…
Konon khabarnya dibiayai oleh negara…
Cukup kontras perbedaan kita dalam sambut hari lahir ibu Pertiwi ini…
Kami merayakan hari lahirmoe ibu Pertiwi Tampa absen tandatangan, Tampa baju mewah nan penuh merek dan logo serta peniti umbul, dan Tampa takut potongan gaji…
Cukup berdo,a untuk para pendiri bangsa ditengah ladang dan sawah milik leluhur.
By: iing chaiang
Tugu front Palupuah 17 Agustus 2025
Gambar ilustrasi dari Facebook