Pemko Bukittinggi Berupaya Mewujudkan Bukittinggi Bersih

Advertorial345 Dilihat

Bukittinggi, Banuaminang.co.id Pemerintah Kota Bukittinggi terus berupaya untuk menjadikan kota kelahiran Sang Proklamator Mohammad Hatta ini menjadi kota yang bersih.

 

Hal ini dibuktikan dengan akan dibangunnya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) termal dengan teknologi pirolisis. Dimana sebelumnya sampah Kota Bukittinggi sekitar 100 sampai 120 ton sampah per hari yang dikirim ke TPA regional Aia Dingin Kota Padang semenjak TPA regional Payakumbuh longsor.

 

Dinas Lingkungan Hidup dibawah kepemimpinan Aldiasnur, terus berupaya mewujudkan Bukittinggi Hebat didalam hal Kebersihan demi terwujudnya kota yang bersih, asri dan nyaman, baik bagi warga kota maupun pengunjung lokal, nasional maupun mancanegara.

Pemangkasan dahan kayu yang diduga akan mengganggu dan merusak keindahan kota

 

Kegiatan pembersihan destinasi-destinasi wisata seperti Jam Gadang, tetap di kelola dengan baik sepanjang hari. Begitupun dengan taman-taman kota, dilakukan penyemprotan dan pembersihannya. Termasuk pemangkasan dan penebangan pohon-pohon yang diduga akan membahayakan para pejalan kaki maupun pengendara.

 

Begitupun dengan kegiatan saban hari dalam pengumpulan sampah-sampah rumah tangga warga kota. Dimana berdasarkan informasi dari DLH Kota Bukittinggi ada sebanyak 38 unit becak motor, 12 unit mobil sampah L-300 pick up dan 18 unit mobil sampah dump truk. Dimana masing-masing unit telah diberi nomor dengan rute tertentu pula.

Penyiraman tanaman di taman-taman kota

 

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

 

Pada tanggal 1 Agustus 2024, Walikota Bukittinggi, Erman Safar bersama sejumlah SKPD meninjau lokasi pembangunan TPST yang berada di kawasan kantor Dinas Lingkungan Hidup.

Walikota Bukittinggi meninjau tempat pembangunan TPST

 

“Pembangunan TPST ini telah direncanakan pada 2023 lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup. Melalui TPST ini, Bukittinggi dapat mengolah secara mandiri, sampah anorganik sekitar 40 ton per harinya,” terang walikota pada saat itu.

 

Selain pembangunan TPST ini, Wako juga berharap agar masyarakat meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemilahan serta pengolahan sampah organik secara mandiri. Dengan langkah itu, tentu volume sampah yang dihasilkan dan harus dibuang ke TPA semakin dapat diminimalisir. Lanjut Erman Safar.

Walikota Bukittinggi bersama Kadis Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi

 

Baru-baru ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. (23/8/24).

 

Acara FGD ini diselenggarakan di aula kantor DLH Kota Bukittinggi, yang dihadiri oleh para pengelola bank sampah, pengelola rumah maggot, dan pengelola rumah kompos.

Acara FGD yang diadakan di Aula DLH Kota Bukittinggi

“Gaya hidup masyarakat yang cenderung konsumtif membuat produksi sampah meningkat, termasuk di Bukittinggi. Kita berupaya mengurangi jumlah sampah itu dengan pengolahan yang sederhana,” ujar kepala Bapelitbang Sumbar, Drs. Youlius Honesty, M.Si.

 

Pengolahan sampah sederhana yang dibahas dalam FGD ini fokus pada sampah rumah tangga yang tergolong sampah organik. Sampah jenis ini dapat diolah menjadi pupuk melalui proses yang sederhana.

 

Salah satu solusi yang disampaikan oleh Asrar Fernando adalah penggunaan alat Solar Vio Digester untuk membantu pengolahan sampah rumah tangga, sehingga beban sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat ditekan.

 

Tujuan utama diadakannya FGD ini adalah untuk mengolah sampah rumah tangga sehingga tidak menambah jumlah produksi sampah harian di Kota Bukittinggi yang kini mencapai lebih dari 100 ton per hari, terang Kepala Bidang Pengelolaan Sampah LB3PK Kota Bukittinggi, Asrar Fernando, S.Kom, M.Kom.

 

(iing chaiang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *