Pekanbaru, Banuaminang.co.id — Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC) sukses menggelar Pelatihan Jurnalistik On-Line Se-Indonesia dengan mengusung tema “Strategi Wartawan Mengindari Kekerasan dan Kriminalisasi.”
Tampil sebagai narasumber utama trainer nasional berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sekaligus Direktur Utama (Dirut) Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M. H didampingi Direktur Bidang Pendidikan Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom.
Pelatihan jurnalistik ini berlangsung pada Rabu 17 Januari 2024 yang dipusatkan di markas PJC Pekanbaru.
Wahyudi dalam paparan materinya mengatakan, kekerasan pada wartawan disebabkan sejumlah faktor. Diantaranya, minimnya strategi saat melakukan peliputan di area konflik.
“Lemahnya skill komunikasi, tidak memiliki integritas dan mudahnya terpancing emosi. Yang terakhir ini yang paling berbahaya dan bisa menggagalkan misi wartawan dalam memburu informasi,” paparnya.
Menurut Wahyudi, sebagai seorang yang sudah menekuni profesi jurnalis nyaris 40 tahun.
Ia memiliki hipotesis tentang kekerasan wartawan.
“Sebagian diduga bersumber dari kontra profesionalisme wartawan itu sendiri,” tutur Wahyudi.
Agar kekerasan pada wartawan dapat dihindari, Wahyudi memberikan sejumlah tips.
“Pertama, selalu taati KEJI. Waspadai situasi di area konflik, jangan angkuh, jaga penampilan. Berbicaralah dengan santun dan lembut. Jangan menulis berita sepihak dan terakhir jadilah wartawan berintegritas,” bebernya.
Wahyudi di awal paparan materinya meminta wartawan agar mengenali profesinya dengan baik.
“Secara filosofis apa sebenarnya tugas dan kewenangan seorang wartawan? Jika Anda telah mengetahui dan faham tentang fungsi Anda sebagai wartawan Anda akan mulai memperoleh keberanian. Nah ini yang pertama,” paparnya.
Kedua, jika ingin mengenali fungsi dan peran seorang Jurnalis maka wartawan akan dihadapkan pada pilihan: tertarik atau tidak.
“Jika Anda kurang berminat, tetapi Anda tetap memasuki profesi wartawan sebagai alternatif dan coba-coba, saya proyeksikan Anda akan gagal. Karena keberanian tidak tumbuh di jiwa Anda,” terangnya.
Ketiga, masuki dunia wartawan atas rasa cinta yang mendalam.
“Ini yang menjadi kunci utama. Kadar cinta Anda pada profesi Anda berbanding lurus dengan keberanian Anda. Jika syarat ketiga ini Anda miliki, selanjutnya hanyalah masalah teknis dan ihwal administrasi saja. Kecintaan pada profesi akan menantang Anda untuk terus berlatih dan belajar,” kata penulis buku Untukmu yang Ingin Menjadi Wartawan Sukses Itu.
Berlatih dan belajar secara konsisten tentang ilmu jurnalis merupakan sumber keberanian. Jembatan emas menuju profesionalisme.
“Kesuksesan akan diraih bagi mereka yang menjadikan wartawan sebagai, “panggilan hati”, jelasnya.
Pelatihan jurnalistik yang digelar secara on-line itu diikuti peserta dari sejumlah daerah yang ada di Indonesia.
Diantaranya, dari Manokwari Papua Barat, Kota Sorong Provinsi Papua Barat, Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, Madura Provinsi Jawa Timur, Lampung Selatan Provinsi Lampung, Bogor, Bekasi Utara, Provinsi Jawa Barat. Murung Pundak Tabalong Kalimantan Selatan. Pekanbaru, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Siak, Bengkalis, Pandeglang Provinsi Banten. Ternate Provinsi Maluku Utara, Terakhir dari Pulau Dewata Bali.
“Inilah modal dasar bagi seorang yang ingin jadi jurnalis sejati. Memilih jadi wartawan, saat hatinya benar-benar terpanggil,” kata Wahyudi.
Selain Wahyudi, pelatihan ini juga menampilkan, Direktur Bidang Pendidikan, PJC, Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom, sebagai pembicara: “Strategi Praktis Menulis Berita”.
Kandidat magister dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Witari Triarni Panggabean, S.Psi tampil sebagai Master of Ceremony (MC).
“Satu-satunya cara agar Anda memiliki jejak digital sebagai wartawan, Anda mesti memproduk berita yang berbeda. Berita hasil investigasi dan syarat utama untuk melakukan investigasi adalah: keberanian,” tegas mantan Wartawan Majalah FORUM Keadilan itu.
Selanjutnya sambung Wahyudi, cari bahan yang aktual dan menarik. Tetapkan angel. Kemudian, investigasi dari sisi paling menarik. Perdalam dan gali lebih lengkap.
“Syarat lain jadi pelengkap: religius, penampilan prima, perilaku santun dan lembut. Jangan mudah terpancing,” terangnya.
Sebagai informasi tambahan, PJC dalam waktu dekat akan kembali melaksanakan pelatihan yang turut serta mendukung kerja jurnalistik.
“Insyaallah akan melaksanakan pelatihan public speaking, dan ini terbuka untuk umum. Pendaftaran sudah bisa dilakukan melalui nomor 085272009219. Mengenai teknisnya akan kita sampaikan secara berkala,” tutupnya.
(PJC)