Apakah Betul Ambulance di Puskesmas di Lubuk Basung Tidak Memiliki BBM?

Agam, Sumatera barat1830 Dilihat

Lubuk Basung, Banuaminang.co.id Beredarnya informasi yang cukup menggemparkan di ibu kota Kabupaten Agam, beberapa hari ini mengenai mobil Ambulance disalah satu puskesmas di Lubuk Basung tidak memiliki BBM.

 

Pihak keluarga korban yaitunya Yuda saat dimintai konfirmasinya melalui telepon selular hari ini Jum’at (1/9) menyatakan bahwa adiknya yang bernama Wahyu Ramadani (28) dalam posisi hamil dan diduga akan melahirkan, dibawa ke puskesmas Lubuk Basung pada hari Rabu (30/8).

 

“Berdasarkan informasi yang kami terima dari pihak puskesmas, bahwa detak jantung bayi sudah tidak ada, dan kami meminta dirujuk ke rumah sakit Rezki Bunda,” terang Yuda.

 

Pihak puskesmas menyatakan bahwa BBM mobil Ambulance tidak ada, malahan sudah satu Minggu BBM nya kosong. Kami tawarkan lah uang untuk pembeli minyak atau membawa korban dengan mobil kepunyaan kami, tapi tawaran kami tidak diterima oleh pihak puskesmas, lanjut Yuda.

 

“Masak minyak mobil Ambulance tidak ada, akhirnya akibat keteledoran ini kami terlambat ke rumah sakit Rezki Bunda dan sekitar pukul 12:30 lahirlah ponakan kami berjenis kelamin laki-laki dalam keadaan meninggal dunia.” Tutup Yuda.

 

Sementara itu, kepala dinas kesehatan kabupaten Agam dr. Hendri Rusdian, di konfirmasi terkait berita tersebut, guna keberimbangan data melalui media WhatsApp (1/9).

 

“Bayi tersebut sudah meninggal dalam perut ibunya sebelum dirujuk, dan tidak benar BBM tidak tersedia, berfikir jernih sajalah kita. Ambulance itu mobil darurat, masa iya tidak ada BBM nya apalagi info yang beredar sudah satu Minggu tidak ada BBM nya, tidak masuk akal informasi yang beredar tersebut,” ujar kadis kesehatan.

 

Lebih lanjut dr. Hendri menerangkan;

Kronologisnya, pasien datang ke Puskesmas jam 8.00 Wib pagi, dengan keluhan sejak jam 5.00 wib subuh tidak merasakan gerakan anak lagi, dan pinggang terasa nyeri, setelah diperiksa di UGD oleh bidan yang piket dengan alat Dopler ternyata denyut jantung janin sudah tidak ada lagi kemudian bidan konsul ke dokter Dina (dokter jaga saat itu) untuk lebih memastikan akhirnya si Ibu di USG oleh dr. Dina dan ternyata hasil USG memang tidak ada lagi gerakan janin dan gerakan jantung janin. Dan untuk lebih memastikan akhirnya Ibu dirujuk ke RS.

Mengenai Ambulance tidak ada BBM tidak benar, dan tidak benar ada keluarga pasien yg membeli BBM, BBM dibeli oleh Puskesmas.

Mobil ambulance selalu stand by dengan sopir dan BBM nya. Tutup dr. Hendri.

 

Sementara Amalina Restia kepala puskesmas Lubuk Basung menyatakan hal yang tidak jauh berbeda dari keterangan kadis kesehatan.

 

“Mengenai informasi yang beredar tentang mobil Ambulance yang tidak memiliki BBM itu tidak benar, dan juga informasi tentang keluarga pasien membelikan minyak untuk ambulance itu juga tidak benar,” terang Amalina.

 

Sebelumnya pasien hadir di puskesmas, setelah diperiksa tanda-tanda janin sudah tidak terdeteksi, dan denyut jantungnya juga tidak terdengar lagi, Pasien seorang ibu berumur 28 tahun dengan usia kehamilan 39 minggu. Tutup kapus.

 

(iing chaiang)

Sumber gambar shutterstock.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *