Surga yang Membisu: Terbengkalainya Pemandian Indah Tapian Puti di Padang Pariaman

Surga yang Membisu: Terbengkalainya Pemandian Indah Tapian Puti di Padang Pariaman

 

Oleh: Liza Tania

(Mahasiswa Ilmu sejarah Universitas Andalas)

 

Di balik indahnya alam Nagari Sikabu, Lubuk Alung, Padang Pariaman, ada sebuah tempat yang dulu sangat terkenal karena keindahan alamnya. Tempat itu bernama Tapian Puti, sebuah pemandian alami dengan air yang jernih dan dingin. Dulu, banyak pengunjung singgah untuk menikmati suasana yang tenang. Sekarang, tempat yang sempat ramai itu mulai sepi dan kurang terawat. Tapian Puti seperti surga yang membisu, menunggu perhatian.

 

Tapian Puti sebenarnya punya alam yang luar biasa. Di sekitarnya tumbuh pepohonan rindang, udara terasa segar, dan suara aliran air menenangkan hati. Airnya berasal dari mata air alami di kaki bukit, membuatnya sejuk dan bersih. Saat pagi hari, kabut tipis sering menyelimuti area pemandian, sehingga suasananya tampak seperti negeri dongeng. Dulu, keluarga ,anak-anak dan ada juga anak sekolah sering bermain air setiap akhir pekan atau sekadar duduk menikmati alam.

 

Sekarang ini pemandangan itu jarang terlihat lagi. Tapian Puti perlahan terlupakan. Fasilitas yang dulu ada, seperti tempat duduk ,orang berjualan seperti pop mie dan goreng-gorengan ,sekarang tidak ada lagi. Jalan menuju lokasi mulai ditumbuhi semak -semak yang rimbun dan bebatuan, membuat akses kesana menjadi sulit. Tempat yang dulu yang sangat bagus seperti surga sekarang hanya ditemani desiran angin dan gemericik air. Alamnya masih cantik, tetapi sepi tanpa pengunjung.

 

Padahal, Tapian Puti punya potensi besar menjadi objek wisata unggulan di Padang Pariaman. Jika dikelola lagi oleh pemuda atau warga setempat, tempat ini bisa membawa manfaat nyata bagi warga sekitar. Penduduk bisa membuka warung kecil, menyewakan pelampung, atau menjual makanan khas kepada wisatawan. Sayangnya, kurangnya perhatian nagari atau pemuda -pemudi setempat dari pihak terkait membuat potensi itu belum tergarap.

 

Pada saat ini suasana masih menenangkan. Air tetap jernih dan segar, walau beberapa bagian sudah ditumbuhi semak -semak yang tinggi dan belukar. Melihat keindahan itu memunculkan rasa sayang ,bagaimana mungkin tempat seindah ini dibiarkan terlantar? Banyak orang luar daerah mungkin belum tahu bahwa di Nagari Sikabu ada pemandian alami seindah ini. Daya tarik Tapian Puti bukan hanya airnya, tetapi juga pemandangan yang bagus seperti di alam surga dan juga ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain.

 

Ada juga beberapa warga sekitar masih yang masih berkunjung kesana sesekali datang untuk menikmati pemandian yang bagus dan juga ada udara segar dan melihat pemandangan sekitar. Mereka bercerita bahwa dulu, setiap akhir pekan Tapian Puti selalu ramai. Anak-anak bermain air, ada juga pengunjung lain pergi kesana,ada juga anak-anak sekolah SMP,SMA, orang tua duduk santai di pinggir pemandian, dan pedagang kecil menjajakan jajanan di sekitar area. Sekarang suasana itu berubah; keramaian tinggal kenangan, sementara Tapian Puti tetap berdiri dalam kesunyian dan terlantar begitu saja.

 

Sebenarnya, menghidupkan kembali Tapian Puti tidak mustahil. Langkah pertama yang perlu, dari pihak nagarinya, dan juga pemuda disana atau disebut warga, terutama yang dilakukan adalah memperbaiki akses jalan agar mudah dilewati. Selain itu, pembersihan area dan perbaikan fasilitas sederhana sangat dibutuhkan. Jika pemerintah nagari dan masyarakat bekerja sama, Tapian Puti bisa hidup kembali. Promosi lewat media sosial sudah banyak sekarang ini seperti media, youtube, facebook, tiktok, instagram juga dapat membantu mengenalkan tempat ini kepada lebih banyak orang.

 

Peran masyarakat sekitar sangat penting dalam pelestarian tempat ini. Warga bisa berperan sebagai pengelola, penjaga, dan pemandu lokal. Dengan keterlibatan itu, rasa memiliki terhadap Tapian Puti akan tumbuh lagi. Ketika tempat ini kembali ramai, ekonomi setempat pun akan ikut berkembang juga dan nagari pun ikut ramai juga warung-warung kecil kembali buka, pedagang mendapatkan pelanggan, dan peluang kerja mikro muncul.

 

Tapian Puti adalah anugerah alam yang layak dijaga bersama. Banyak daerah yang harus membuat kolam buatan untuk menarik pengunjung, sementara Nagari Sikabu sudah punya pemandian alami yang memikat. Tanpa kepedulian, keindahan ini berisiko hilang. Tapian Puti seharusnya tak lagi membisu, melainkan menjadi tempat yang dipenuhi tawa dan kehidupan.

 

Harapannya, pemerintah atau nagari setempat dan masyarakat mau bergotong royong menghidupkan kembali Tapian Puti. Tidak perlu proyek besar, cukup mulai dari hal kecil seperti kerja bakti membersihkan area dan memperbaiki fasilitas seadanya. Alam telah memberi keindahan, tugas kita hanya merawatnya agar tetap lestari.

 

Mudah-mudahan suatu hari nanti pemandian Tapian Puti kembali hidup lagi banyak wisatawan yang berkunjung lagi, dan juga orang nagari cepat bertindak buat pemandian tapian puti ini. Suara tawa anak-anak dan percikan air akan memenuhi ruang antara pepohonan hijau. Surga kecil di Nagari Sikabu itu akan bersinar lagi, bukan hanya sebagai pemandian, tapi juga sebagai kebanggaan masyarakat nagari sikabu Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Tapian Puti adalah surga yang sempat membisu, namun masih menunggu untuk hidup kembali.