Stasiun Lambuang ataukah Stasiun Buang?

Stasiun Lambuang ataukah Stasiun Buang?

 

Stasiun Lambuang sempat digadang-gadangkan dulunya sebagai tempat berkumpulnya pedagang kuliner di kota pendiri Koperasi yang juga Proklamator Bangsa.

 

Malahan untuk peresmian Stasiun Lambuang ini didatangi oleh menteri BUMN Erick Tohir dan juga legislator pusat dari partai yang sama dengan Walikota Bukittinggi pada waktu itu. (6/3/2024)

 

Tidak tanggung-tanggung, Andre Rosiade waktu itu pun menyetujui kontrak kerjasama dengan PT KAI selama 10 tahun.

 

Sekarang Bagaimanakah Nasibmu Stasiun Lambuang?

Pemko Bukittinggi tidak lagi membayar dan melanjutkan sewa kepada PT. KAI. Hal ini disampaikan oleh Walikota yang baru (Ramlan Nurmatias) pada saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama DPRD terkait kajian kawasan Stasiun Lambuang. Kegiatan ini berlangsung di Gedung DPRD Bukittinggi, Kamis, 5 Juni 2025.

 

Karena dinilai dampak positif terhadap masyarakat tidak terlalu signifikan, sementara biaya operasional yang dibutuhkan cukup besar.

 

Stasiun Lambuang ataukah di-Buang atau ter-Buang?

Sudahkah warga kota Jam Gadang, mengunjungi atau melintas malam hari (dalam beberapa malam ini) di lokasi Stasiun Lambuang? Menjadi pertanyaan receh yang penulis tanyakan.

 

Kenapa? Keindahan kota, taman-taman ataupun suatu tempat dimalam hari, tentunya dihiasi oleh manik-manik dan percikan cahaya lampu.

 

Naah… Lihatlah tulisan merek Stasiun Lambuang ini, yang dulu pernah dibangga-banggakan oleh pemerintah setempat. Dimana tulisan LAM dari Lambuang ini tidak memiliki rona cahaya. Sehingga terbaca dari jauh STASIUN BUANG. (Penulis dan rekan penulis mengabadikan momen ini melalui kamera ponsel pada Jum’at, 11 Juli 2025 sekitar pukul 03.30 WIB)

 

Apakah ini akan menjadi pertanda bahwasanya Stasiun Lambuang yang dulu digadang-gadangkan sebagai food court terbesar dengan konsep kekinian di kotanya Jam Gadang ini akan menjadi ter-BUANG ataukah di-BUANG?

 

 

Penulis: iing chaiang

Organisasi Pers: PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia)

Organisasi Perusahaan Media: AMI (Aliansi Media Indonesia)