Pekanbaru, BanuaMinang.co.id — Darsiana Kepala Sekolah sesalkan beredarnya video streaming akan dugaan pemberitaan yang terkesan tendensius dan fitnah, yang diterbitkan oleh ZonaTV.Com baru-baru ini yang menyatakan oknum guru dan Kepala Sekolah SD Negeri 69 Pekanbaru diduga lakukan pungli dan jual bagu seragam di sekolah.
Hal tersebut disampaikan, Darsiana Kepala Sekolah SD Negeri 69 Pekanbaru saat di konfirmasi awak media ini via telp seluler.Selasa (14/01/2025)
” Apa yang disampaikan oleh oknum Wartawan dalam pemberitaannya yang disampaikan oleh video ZonaTV.Com, dengan link tiktok https://vt.tiktok.com/ZS6QfvtjH/ tidak seutuhnya benar.” ucap Kepsek SD Negeri 69 Pekanbaru
Awalnya ada oknum wartawan dan wartawati mendatangi saya sebagai Kepala Sekolah bersama orang tua murid menanyakan perihal uang Infak dan uang baju yang mengatakan siswa diwajibkan membayar uang infak dan dijadikan utang bagi siswa yang menyebabkan lapor anak tidak diberikan, serta baju anak tidak lunas membuat anak tidak masuk sekolah dikarenakan malu.
Saya sebagai kepala sekolah meminta kepada wartawan dan wartawati tersebut untuk kami selesaikan secara internal dengan guru-guru, namun apa yang saya sampaikan justru mendapatkan perbuatan yang tidak mengenakkan dari oknum wartawan dihadapan guru dan orang tua didik kita dengan mengatakan perkataan kasar ‘ kita habiskan kepala sekolah ini ‘ . beber Kepala Sekolah
Tidak hanya itu saja, oknum wartawan dan wartawati zonatv.com sebelum menaikan beritanya me Wa saya untuk segera diselesaikan sebelum berita dinaikan baik diselesaikan dengan orang tua dan saya sebagai kepala sekolah dengan mereka (oknum Wartawan dan Wartawati). Namun dikarenakan, perlakuan mereka saya tidak memenuhi permintaan mereka melainkan hanya menyelesaikan sekolah dengan orang tua murid.
Dimana sekolah menjelaskan, untuk perihal baju tidak diberikan dikarenakan kewajiban baju merupakan tanggungjawab irang tua bukan pemerintah dan baju bukan atas permintaan sekolah melainkan permintaan seluruh orang tua murid/siswa didik baru melalui rapat komite bukan kehendak Kepala Sekolah maupun guru. tambahnya
Nah jika sudah disepakati orang tua murid, kenapa sekolah yang disalahkan?. Dan apakah biaya pakaian anak yang sudah disepakati bersama komite ditanggung oleh sekolah?, jika menjadi tanggungjawab sekolah, darimana sekolah lakukan pembayaran baju anak, bagi orang tua murid yang tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan hasil rapat bersama komite?. tanya Kepala Sekolah
Sementara untuk perihal Infak yang dilakukan di setiap hari Jum’at, merupakan kegiatan untuk mengajarkan anak dari usia dini untuk bersedekah dan berbagi kepada teman-temannya yang tidak mampu tanpa memandang Ras, Suku dan Agama. Yang hasil infak dibagikan langsung ke tangan anak-anak didik yang tidak mampu, dan diberikan secara bergantian boleh dilihat dari data anak-anak kita yang menerima Infak sebesar Rp 200.000 hingga 400.000 per anak
Untuk permasalah infak dijadikan utang dan menyebabkan anak tidak menerima lapor itu tidak benar, dalam pelaksanaan pemberian lapor, guru saya meminta kepada orang tua murid untuk melunasi pakaian anaknya dimana orang tua murid tersebut yang mengaku sebagai keluarga wartawan tidak pernah hadir kesekolah untuk menanyakan akan hal baju anaknya baik yang dipanggil guru saya melalui telp maupun melalui surat. Melainkan orang tua tersebut yang orang tua murid kita yang tidak perlu disebutkan namanya langsung membawa wartwan, dengan menyerang sekolah dan pribadi saya sebagai kepala sekolah dengan berkata ‘ Kita habiskan Kepala Sekolah ini ‘. kembali bebernya
Dioenghujung Darsiana Kepala Sekolah SD Negeri 69 Pekanbaru meminta untuk orang tua murid yang memiliki permasalahan dengan sekolah, untuk mendatangi pihak sekolah untuk bersama mencari solusi penyelesaiannya.
Dan untuk teman-teman media dan/atau lsm/ormas tidak serta merta mendengarkan informasi sepihak dan turut mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang telah disampaikan orang tua murid.tutupnya…..Bersambung (Ipit/team)
Sumber: DPP AM
