Sekda Kabupaten Solok Terima Kunjungan PGRI dan Dewan Pendidikan, Bahas Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan

Kabupaten Solok74 Dilihat

Arosuka, BanuaMinang.co.id Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, menerima kunjungan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Solok, Yongkerman, S.Pd., M.M., bersama Ketua Dewan Pendidikan, Zulfadli, S.Pd., M.M., pada Jumat, 19 September 2925 di ruangan kerjanya, Arosuka. Kunjungan ini bertujuan untuk berdiskusi dan berkonsultasi terkait peningkatan mutu pendidikan di wilayah Kabupaten Solok.

 

Dalam pertemuan yang berlangsung di Arosuka tersebut, kedua tokoh pendidikan menyampaikan sejumlah persoalan yang tengah dihadapi dunia pendidikan di Kabupaten Solok. Ketua PGRI, Yongkerman, menyoroti pentingnya peningkatan manajemen dan mutu pendidikan untuk mendukung perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

 

“Pembinaan dan penataan kepala sekolah serta guru, peningkatan kapasitas dan perlindungan guru, sangat mendesak untuk segera mendapat perhatian serius,” ujar Yongkerman.

 

Senada dengan itu, Ketua Dewan Pendidikan, Zulfadli, menambahkan bahwa optimalisasi manajemen Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dana revitalisasi sekolah, serta stimulus peningkatan prestasi siswa baik akademik maupun non-akademik juga perlu menjadi fokus perhatian pemerintah daerah.

 

“Kami siap memberikan kontribusi maksimal demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Solok,” tegas Zulfadli.

 

Menanggapi masukan tersebut, Sekda Medison menyampaikan apresiasi dan menyambut baik dukungan dari PGRI dan Dewan Pendidikan. Menurutnya, kemajuan pendidikan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah semata.

 

“Kami sangat menghargai kepedulian ini. Untuk memajukan pendidikan, diperlukan kolaborasi dari semua pihak, terutama dari PGRI dan Dewan Pendidikan,” ujar Medison.

 

Lebih lanjut, Sekda Medison mengungkapkan bahwa tantangan sektor pendidikan di Kabupaten Solok cukup kompleks. Berdasarkan data BPS Kabupaten Solok tahun 2023, IPM Kabupaten Solok termasuk yang terendah di Sumatera Barat.

 

“Wilayah kita luas, jumlah satuan pendidikan juga banyak. Kita punya 344 SD negeri, 21 SD swasta. Selain itu kita punya 67 SMP Negeri dan 6 SMP Swasta. Dan ada lagi sekolah yang dikelola oleh Kementrian Agama. Semua itu harus menjadi perhatian serius dari kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kabupaten Solok” ujar Medison

 

Tak hanya itu, menurut Sekda lagi, semua sekolah tersebut tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Solok, bahkan masih ada yang berada di wilayah blank spot.

 

” Dari sekian banyak sekolah di Kabupaten Solok masih ada sampai yang berada di kawasan Blank spot. Dan Al hamdulillah 6 lokasi yang sebelumnya blank spot kini sudah bisa mereka mengakses Internet. Tentu kawasan yang masih masuk blank spot, akan terus menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri yang harus kita hadapi bersama,” imbuhnya.

 

Medison menegaskan bahwa percepatan pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Solok memerlukan kerja keras dan strategi yang terukur. Ia menyebut perlunya lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain yang saat ini juga tengah berbenah.

 

“Kita butuh big jump, lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan. Maka dari itu, perlu perbaikan tata kelola, penyusunan roadmap yang jelas, berbasis data, dan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan,” pungkas Medison.

 

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah, PGRI, dan Dewan Pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Solok secara menyeluruh.

(Diskominfo)