Bukittinggi, Banuaminang.co.id — Pernahkah warga kota Jam Gadang mengunjungi kantor Walikota Bukittinggi? Dan pernahkah pengunjung masuk ke ruangan toilet, yang ada di kantor yang berdiri megah di bukit Gulai Bancah ini?
Setidaknya ada sekitar 4 buah toilet umum dimasing-masing lantai di gedung tempat berkantornya para petinggi-petinggi eksekutif di kota kelahiran Bapak Koperasi Indonesia ini. Dimana gedung mewah ini berdiri dengan tiga lantai.
Sepertinya pemeliharaan terhadap sarana prasarana umum, apalagi kebutuhan terhadap hak asasi manusia untuk buang hajat menjadi terabaikan oleh pemerintah Kota Jam Gadang ini. Hal ini tentunya perlu perhatian lebih serius oleh orang nomor satu, orang nomor dua dan orang nomor tiga serta pejabat-pejabat yang berkantor di ruangan gedung mewah ini.
Patut diduga hal ini memang sengaja diabaikan oleh pihak yang bersangkutan untuk mengelola aset yang menyangkut hak yang paling hakiki dalam kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, berdasarkan pengamatan Banuaminang.co.id dilapangan semenjak bulan Januari tahun 2024, hal ini sudah terlihat bahwa salah satu pintu WC/ toilet di gedung milik rakyat ini, terlihat jebol dibahagian pintu bawahnya.
Kemarin (Khamis,11/7), Banuaminang.co.id memantau, setidaknya ada beberapa buah daun pintu yang rusak dibahagian bawahnya, ada toilet yang tidak bisa digunakan, ada ruangan toilet yang dipergunakan sebagai gudang, kondisi lampu listrik yang tidak menyala, kondisi yang kotor dan bahkan ada plafon yang rusak bahkan jebol.
Salah seorang ibu yang dijumpai Banuaminang.co.id keluar dari toilet perempuan di lantai dua gedung walikota Bukittinggi ini (Khamis, 11/7/24), yang berada persis bersebelahan dari ruangan kantor Asisten Ekonomi dan Pembangunan menyatakan, “Sebaiknya yang namanya kamar mandi itu ada penerangannya. Kalau ini, kamar mandi untuk perempuan ada dua, yang satu sudah dijadikan gudang, yang satu aktif. Tapi juga kurang bersih, lampu tidak hidup.” Terang ibu tersebut yang meminta jangan disebutkan nama beliau serta enggan di abadikan foto dirinya oleh Banuaminang.co.id.
“Plafon di balai kota ini, di selasar ini saja nampak pulau-pulaunya (diduga terkena air rembesan yang bocor/red) dikamar mandi juga ada bocor plafon nya.” Tutup ibu tersebut.
Sebenarnya hal ini sudah lama diperhatikan oleh Banuaminang.co.id dan telah menyampaikannya kepada Kabag Umum yaitunya Iqbal, pada bulan Mei ditahun 2024 ini.
Pada saat itu Kabag umum meminta Hak Embargo dan berjanji akan memperbaikinya kepada Banuaminang.co.id dan akhirnya di awal bulan Juli meminta tolong kepada Banuaminang.co.id untuk mencarikan tukang untuk memperbaikinya. Setelah dicarikan tukang, sepertinya sang Kabag merasa lupa akan permintaannya kepada Banuaminang.co.id hingga tentunya hal ini membuat harga diri Banuaminang.co.id merasa dilecehkan.
Akhirnya. Banuaminang.co.id membatalkan hak embargo dan meminta konfirmasi kepada Kabag umum yaitunya Iqbal, melalui pesan singkat dan dijawab oleh Kabag umum sebagai berikut, “Berkaitan dengan sarana dan prasarana dilingkungan kantor walikota bukittinggi, memang telah ada anggaran disediakan untuk pemeliharaan prasarana dan sarana dimaksud, pada tahap sekarang kami sedang mengidentifikasi dalam tahap perencanaan untuk perbaikan beberapara sarana dan prasarana tersebut,..
Demikian disampaikan bg, terimakasih🙏🏿🙏🏿🙏🏿” tulis Kabag umum, pada jam 23:40 WIB, hari Khamis 11 Juli 2024.
Terkait hal ini, Banuaminang.co.id belum meminta konfirmasi dan pendapat dari Walikota Bukittinggi, Wakil Walikota Bukittinggi ataupun kepada sekretaris Daerah Kota Bukittinggi.
Bersambung…
(iing chaiang)