PERAN PELAJARAN BAM (Budaya Alam Minangkabau) DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS BUDAYA

PERAN PELAJARAN BAM (Budaya Alam Minangkabau) DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS BUDAYA

 

Oleh: Annisa Putri (Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas)

 

Mata pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) ini sangatlah penting bagi kita masyarakat Minangkabau yang seharusnya lebih banyak mengerti dan paham akan nilai-nilai yang terdapat dalam Minangkabau tersebut. Namun, sangat disayangkan bahwa pelajaran BAM yang seharusnya menjadi pelajaran wajib yang seharusnya ada disetiap sekolah atau perguruan lainnya, malah sekarang sudah tidak diterapkan lagi dan malah dihilangkan karena adanya berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

 

Pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) merupakan pelajaran yang dibilang sangat asik dan seru jika dipelajari oleh orang-orang yang punya keinginan dan minat yang dalam untuk mengkaji dan mengetahui tentang Minangkabau. Pelajaran BAM yang seharusnya bisa menjadi benteng untuk mempertahankan identitas budaya lokal dan juga untuk melestarikan budaya Minangkabau itu sendiri, sekarang malah memudar dan terlupakan karena adanya kemajuan teknologi dan globalisasi yang semakin hari semakin menggila perkembangannya.

 

Budaya alam Minangkabau merupakan salah satu budaya yang sangat menarik untuk dikaji dan ditelusuri lebih dalam lagi oleh kita sebagai generasi muda penerus bangsa untuk bisa selalu menjaga, merawat, dan melestarikan budaya lokal yang indah dan menarik ini yang diturunkan dari generasi ke generasi. Budaya lokal Minangkabau yang begitu banyak macam dan jenis nya membuat wilayah Minangkabau menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan yang datang melihat langsung bagaimana unit dan menariknya budaya lokal Minangkabau ini.

 

Dari semua itu, tidak lepas dari peran pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) yang sangat penting kedudukannya dalam mempertahankan budaya lokal Minangkabau tersebut. Pelajaran BAM yang sudah diberikan dari sekolah dasar, membuat kita menjadi tau dari dini tentang budaya yang sangat beragam dan menarik yang ada di Minangkabau dan pelajaran juga sudah sangat membantu kita dalam mempertahankan budaya lokal tersebut.

 

Namun, itu semua tidak berjalan dengan baik karena generasi muda penerus bangsa yang mudah terbawa arus perkembangan teknologi dan gilanya perkembangan zaman, membuat masyarakat Minangkabau terutama generasi muda menjadi lengah dan malah menerima budaya dari luar yang mereka dapat melalui media sosial tersebut. Sehingga mereka dengan senang hati menerima budaya orang lain tapi secara tidak langsung mereka melupakan budaya sebenarnya yang harus mereka jaga.

 

Minangkabau mempunyai beraneka ragam budaya lokal yang sebenernya sangat unik dan menarik jika kita masyarakat Minangkabau yang terutama adalah generasi muda penerus bangsa yang menjadi ujung tombak bagi bangsa dan negara. Namun karena adanya perkembangan teknologi yang menjadikan generasi muda buta dan terlena terhadap hal yang seharusnya tanggungjawab mereka untuk mempertahankan malah menjadi blur karena ketidaksadaran mereka sendiri.

 

Oleh karena beberapa faktor yang menyebabkan kemungkinan besar akan menyebabkan budaya lokal Minangkabau menjadi hilang dan terlupakan, maka karena itulah mata pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) menjadi hal yang tepat dan cermat untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi kita terutama generasi muda penerus bangsa untuk selalu belajar terkait Minangkabau tersebut. Pelajaran BAM yang sudah ada diberbagai sekolah di Sumatera Barat, namun belum semua sekolah terdapat pelajaran BAM tersebut, karena adanya faktor penyebab terjadinya itu tersebut baik faktor internal maupun eksternal.

 

Namun demikian, pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) mengalami beberapa hambatan dan rintangan dalam proses penerapannya di sekolah dasar ataupun sekolah menengah. Salah satu hambatan maupun rintangannya ialah karena perkembangan teknologi tersebut. Dimana, kaum generasi muda merasa kalau pelajaran BAM tersebut tidak sesuai zaman dan perkembangan teknologi yang sedang menggila pada zaman sekarang.

 

Pelajaran yang seharusnya menjadi hal yang paling penting dan paling utama dalam mengenal Minangkabau, ialah pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) tersebut. Dimana, dalam pelajaran BAM tersebut kita akan diajarkan dan dikenalkan apa itu Minangkabau, bagaimana wilayah Minangkabau menjadi tempat menarik perhatian para wisatawan untuk mereka kunjungi, berbagai macam budaya lokal yanga ada di Minangkabau, bagaimana cara kita menjaga dan melestarikan budaya lokal Minangkabau, bagaimana mempertahankan hak kita dari orang lain, aturan yang harus dipatuhi dan dijalani, tentang tali kekerabatan yang dipakai di Minangkabau, dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan Minangkabau.

 

Oleh karena itu, kita perlu memikirkan cara untuk mengembalikan minat generasi muda untuk mau terus belajar dan mencari tahu lebih dalam lagi tentang budaya Minangkabau tersebut. Kita membutuhkan tenaga pengajar yang mempunyai ide cemerlang dalam mengajar budaya Minangkabau sesuai dengan zaman sekarang yang disukai oleh generasi muda. Generasi yang mudah terbawa arus dan dengan mudah menerima perubahan dari luar yang mengakibatkan budaya lokal Minangkabau menjadi pudar dan bisa mengakibatkan budaya lokal kita hilang dan dilupakan oleh orang luar terutama oleh masyarakat Minangkabau asli.

 

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bagaimana pentingnya pelajaran BAM (budaya alam Minangkabau) dalam mempertahankan identitas budaya lokal. Pelajaran BAM merupakan pondasi awal bagi anak sekolah dasar untuk mengenal tentang apa itu Minangkabau, apa saja yang perlu mereka ketahui tentang Minangkabau, maka mata pelajaran inilah yang menjadi awal untuk mereka semua sebelum melangkah lebih lanjut lagi untuk mengenal tentang yang lainnya, terutama mereka harus mengetahui dan membuat mereka sadar bahwa betapa penting dan indahnya keberagaman yang ada di Minangkabau terkhususnya dalam budaya lokal.

 

Setelah mereka benar-benar tahu dan mengerti tentang budaya lokal mereka sendiri, maka mereka tidak akan mudah menerima budaya dari luar yang didapat dari media sosial, mereka akan bisa menyeimbangi perkembangan teknologi dan pastinya tidak akan mudah terbawa arus yang mengakibatkan kita melupakan identitas budaya lokal Minangkabau. Kita bukan tidak boleh menikmati perkembangan zaman dan teknologi tapi kita harus bisa menyeimbangi agar tidak mudah terbawa arus hingga budaya lokal berlalu pergi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *