Lebanon, BanuaMinang.co.id — Misi perdamaian di Lebanon kembali menunjukkan sinergi dan koordinasi yang solid antar kontingen dalam pelaksanaan kegiatan *Destruction of Expired High Explosive for Sector East EOD at Controlled Demolition Site*. Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan tertib, mengedepankan SOP internasional dalam penanganan bahan peledak pasca konflik. (1/5)
Kegiatan demolition kali ini melibatkan berbagai unsur negara. Tim Spanyol bertindak sebagai pelaksana utama dalam proses peledakan, didukung oleh tim kesehatan dari Tiongkok (China). Tim pengamanan dari Indonesia dan Sri Lanka merupakan Tim Force Protection di bawah koordinasi Danden FP, Mayor Laut (S) Chiven C. Sondakh, M.T.
Sebagai koordinator kegiatan, Mayor Pinaki Aggarwal dari India yang menjabat sebagai Staff Officer Demining memastikan seluruh proses berjalan sesuai prosedur. Sementara itu, tugas pengamanan di lapangan dikoordinasikan oleh Kapten Arh M. Fian Wijaya, S.T.Han., M.H., yang menjabat sebagai Ordroom Officer dari Satgas FHQSU.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pelaksanaan briefing bagi seluruh personel pengamanan di Kantor FP Chief FHQSU, yang bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh tentang tugas dan tanggung jawab selama operasi berlangsung. Usai briefing, seluruh tim melakukan peninjauan awal ke lokasi peledakan.
Sebelum pelaksanaan peledakan, diadakan pula briefing teknis yang melibatkan seluruh unsur personel dari Spanyol, China, Indonesia, dan Sri Lanka, guna menyamakan persepsi dan menjamin koordinasi yang terpadu di lapangan.
Tim pengamanan kemudian bergerak menuju dan menempati dua Command Post (CP), yaitu CP.1 dan CP.2, untuk memantau serta menjamin keamanan sepanjang jalannya kegiatan.
(Pen PMPP TNI)