Merawat Marwah Melayu di Negeri Laksamana: Kisah Pekan Seni Budaya Jilid III yang Menggetarkan

Riau82 Dilihat

Bukit Batu, BanuaMinang.co.id Pelaksanaan Pekan Seni Budaya Negeri Laksamana Jilid III Tahun 2025 yang digelar oleh Rumah Budaya Kacip Tembaga Sungai Pakning berlangsung spektakuler dan meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat. Event budaya ini sukses menyedot perhatian ribuan penonton serta menuai apresiasi luas dari berbagai kalangan.

 

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dua malam, 27–28 Desember 2025, ini dipusatkan di dua lokasi utama, yakni Lapangan Tomong Desa Sejangat serta Halaman Anggar SMAN 1 Bukit Batu, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

 

Rumah Budaya Kacip Tembaga yang dinakhodai Ketua Umum Datuk Erwin Syah Putra, S.Psi, didukung Sekretaris Datuk Supriandy, S.Pd, Bendahara Datuk Wawan Irnawan, SE, serta Datuk Timbalan Andhika, tampil solid mengemas perhelatan budaya berskala besar ini.

 

Mereka juga diperkuat jajaran Dewan Penasehat, yakni Datuk Zalfandri Zainal alias Mat Rock, Datuk Ridho Fatwandi, Datuk Jefri Al Malay, dan Datuk Ibenk Arrekan.

 

Sementara Dewan Pembina terdiri dari tokoh-tokoh besar, di antaranya Puan Iyeth Bustami Anggota DPR RI Dapil Riau, Febriza Luwu Anggota DPRD Bengkalis dan H. Muhammad Rafee yang juga anggota DPRD Bengkalis

 

Rangkaian kegiatan diawali pada 27 Desember 2025 dengan Cabang Lomba Layang yang digelar sejak pagi hingga sore hari di Lapangan Tomong Desa Sejangat. Pada malam harinya, kegiatan berlanjut ke panggung utama di Halaman Anggar SMAN 1 Bukit Batu.

 

Tanggal 28 Desember 2025, agenda kembali berlanjut sejak pagi hingga malam dengan Festival Zapin Tradisional, Festival Langgam Melayu, hingga pembagian hadiah dan penutupan resmi pada malam hari.

 

Panggung Megah dan Opening Ceremony Memukau

Malam pembukaan atau Opening Ceremony menjadi salah satu momen paling berkesan. Panggung megah dengan tata cahaya berkilauan layaknya pertunjukan seni tingkat nasional membuat suasana semakin semarak, dipandu oleh MC andalan Edi Susanto.

 

Berbagai atraksi seni budaya disuguhkan, mulai dari tarian Melayu, pemukulan gendang tetawak massal, hingga penampilan bintang tamu Woy Band, yang didatangkan khusus untuk memeriahkan malam pembukaan. Alunan lagu nostalgia Malaysia era 80–90-an membuat ribuan penonton larut dalam kenangan dan bertahan hingga acara usai.

 

Acara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina Rumah Budaya Kacip Tembaga, Febriza Luwu. Turut hadir pada malam itu antara lain Camat Bukit Batu Acil Esyno, S.STP, M.Si, Kapolsek Bukit Batu Kompol Rohani, Kepala Desa Sejangat Rahmad Iwandi beserta Ketua TP PKK Nova Fitria, SE, Ketua Balai KB Kecamatan Bukit Batu Tri Kurnia, S.Hum, Kepala SMAN 1 Bukit Batu Lukman Hakim, M.Pd beserta majelis guru dan siswa-siswi, serta Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten Bengkalis Ustadz Risman Hambali, ME.

 

Hadir pula para dewan juri, di antaranya Datuk Fadli, Datuk Muslim Rozali, dan Puan Zuraida sebagai juri Zapin Tradisional, serta Datuk Zalfandri Zainal, Datuk Ridho Fatwandi, Datuk Jefri Al Malay, dan Datuk Ibenk Arrekan sebagai juri Langgam Melayu, bersama dewan juri lomba layang.

 

Tak hanya itu, sejumlah tokoh adat dan organisasi kemasyarakatan juga tampak hadir, seperti perwakilan LAMR Kabupaten Bengkalis Wan Muhammad Sabri dan Ujang Effendi, Ketua IKMR Kecamatan Bukit Batu Aldasir, Perwakilan IKJR Kecamatan Bukit Batu Rahman, M.Pd, Ketua dan Anggota Taming Adat Kecamatan Bukit Batu, tokoh adat Sejangat Syahrial, BPD Sejangat, Karang Taruna, FKPM Sejangat, serta ribuan penonton yang berbaur dengan para peserta festival.

 

Tekad Menjadikan Ikon Budaya Daerah

Dalam sambutannya, Ketua Umum Rumah Budaya Kacip Tembaga Datuk Erwin Syah Putra menegaskan tekad pihaknya untuk menjadikan Pekan Seni Budaya Negeri Laksamana sebagai ikon budaya daerah.

 

“Kami bertekad dan berazam menjadikan Pekan Seni Budaya Negeri Laksamana ini sebagai ikon budaya kebanggaan daerah kita. Selama tiga tahun berturut-turut kegiatan ini kami laksanakan secara konsisten, meskipun dengan swadaya serta dukungan donatur dan sponsor,” ungkapnya.

 

Ia juga berharap agar agenda budaya tersebut ke depan dapat memperoleh dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Disparbudpora pada APBD 2026, dengan dukungan dari Febriza Luwu selaku anggota DPRD Bengkalis.

 

Gayung pun bersambut. Dalam sambutannya, Febriza Luwu memberikan dukungan penuh terhadap kesinambungan kegiatan ini.

 

“Ini adalah kegiatan yang sangat positif untuk merawat dan melestarikan seni budaya Melayu serta mewariskannya kepada generasi muda. Insya Allah, jika regulasi dan nomenklatur memungkinkan, kegiatan ini akan kami perjuangkan agar dapat dianggarkan dalam APBD Bengkalis Tahun 2026,” ujarnya, yang disambut tepuk tangan gemuruh dari ribuan hadirin yang memadati anggar SMAN 1 Bukit Batu.

 

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong tiga kali oleh Febriza Luwu, didampingi unsur Forkopimcam, tokoh adat, serta pengurus Rumah Budaya Kacip Tembaga, kemudian dilanjutkan foto bersama.

 

Apresiasi dari Berbagai Kalangan

Apresiasi juga datang dari Camat Bukit Batu Acil Esyno, yang menilai kegiatan ini sudah setara event tingkat provinsi.

 

“Kami mengapresiasi Rumah Budaya Kacip Tembaga yang mampu menggelar acara sebesar ini, bahkan bertaraf Provinsi Riau karena diikuti peserta dari berbagai kabupaten/kota. Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami mendukung penuh keberlanjutannya,” ujarnya.

 

Dukungan serupa disampaikan Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten Bengkalis, Risman Hambali. Ia menilai peran Rumah Budaya Kacip Tembaga semakin strategis, terlebih telah memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sendiri yang berperan menggalang donasi bagi korban bencana Sumatera selama acara berlangsung.

 

“Kami mendukung penuh kegiatan ini, baik secara moril maupun materil. Semoga mampu mendidik generasi muda untuk mengenal dan mencintai seni budaya Melayu,” tuturnya.

 

Penutupan Penuh Apresiasi

Pekan Seni Budaya Negeri Laksamana Jilid III diikuti oleh 80 peserta lomba layang, 40 peserta festival layang Kuwaw, serta 15 grup Zapin Tradisional yang berasal dari Kabupaten Bengkalis, Siak, dan Kota Dumai.

 

Pada malam penutupan dan pembagian hadiah, apresiasi tinggi juga disampaikan Anggota DPRD Bengkalis Asep Setiawan, A.Md.

 

“Luar biasa Rumah Budaya Kacip Tembaga yang dipimpin sahabat kami Erwin. Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi ikhtiar nyata menjaga marwah seni dan budaya Melayu agar tetap hidup, tumbuh, dan diwariskan kepada generasi penerus,” ujarnya.

 

Dengan suksesnya pelaksanaan tahun ketiga ini, Pekan Seni Budaya Negeri Laksamana kian mengukuhkan diri sebagai ruang temu budaya, wadah ekspresi seni, serta harapan baru bagi pelestarian budaya Melayu di Negeri Laksamana. (Rm)