Keterangan Pers Setelah Peninjauan Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Galodo

Nasional432 Dilihat

Keterangan Pers Setelah Peninjauan Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Galodo

Selasa, 21 Mei 2024

 

Lokasi di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

 

 

Wartawan:

Tadi bagaimana meninjau lokasi bencana, Pak? Tadi cukup parah sepertinya.

 

Presiden Joko Widodo:

Ya saya lihat penanganan bencana di Agam maupun di Tanah Datar ini sudah baik, baik dimulai dari evakuasi korban, kemudian juga penanganan pengungsi—tadi saya tanya pengungsi yang ada di sini—kemudian juga pembangunan jalan dan juga jembatan-jembatan darurat, semuanya sudah dilakukan, dan masih ada satu-dua yang masih dalam proses. Ini yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal.

 

Kemudian juga untuk rumah-rumah yang rusak, ada 625 rumah, baik yang berat, yang sedang maupun yang ringan. Yang berat ada 159 rumah, sudah terdata semuanya. Ini nanti, kalau ada yang memang harus direlokasi, direlokasi.

 

Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur sudah menyiapkan lahannya sehingga segera nanti ada penetapan lokasi. Kalau sudah, pemerintah pusat, Kementerian PUPR akan saya perintah untuk segera dimulai karena barangnya yang untuk membangun itu sudah siap.

 

Wartawan:

Untuk relokasi sendiri, ada berapa, Pak? Berapa warga atau berapa KK yang akan direlokasi rencananya?

 

Presiden Joko Widodo:

Tadi yang rumahnya rusak berat, yang memang di jalur yang berbahaya, tidak mungkin dia kita biarkan, mereka/penduduk kita biarkan untuk membangun di tempat itu lagi, sangat berbahaya sehingga harus direlokasi. Dari 159 (pemilik rumah), ada 100-an yang sudah setuju untuk relokasi. Sisanya masih dalam proses.

 

Wartawan:

Pak, ada arahan khusus terkait penanganan bencana? Tadi kan sempat rapat juga di dalam.

 

Presiden Joko Widodo:

Ya poin-poin tadi mengenai evakuasi, mengenai korban yang belum ketemu agar diupayakan (segera ketemu), kemudian juga masalah logistik harian untuk para pengungsi saya lihat juga masih baik, dan logistiknya tiga minggu ke depan juga masih cukup. Saya kira seperti itu yang saya cek.

 

Wartawan:

Pak, ada pesan untuk warga yang terdampak?

 

Presiden Joko Widodo:

Ya tadi sudah saya sampaikan, yang meninggal segera akan diberikan santunan. Kemudian yang rumahnya rusak, untuk menenangkan beliau-beliau/masyarakat, akan segera bantuannya diberikan dan juga dimulai pembangunannya, tetapi sekali lagi dengan catatan: lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati.

 

Wartawan:

Lahar dingin, Pak?

 

Presiden Joko Widodo:

Untuk urusan lahar dingin, betul, ini memang setelah dihitung oleh Kementerian PUPR, dibutuhkan sabo dam 56. Yang ada sekarang baru dua sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak, dan saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang sangat penting, ada enam, segera harus dimulai. Tadi saya sudah perintahkan Pak Dirjen, nanti akan saya perintahkan Pak Menteri PUPR ya.

 

Wartawan:

Pak, soal lain, terkait dengan Presiden Iran yang baru saja meninggal karena kecelakaan? Mungkin peristiwa tersebut akan memengaruhi kondisi geopolitik atau akan memengaruhi geopolitik dan ekonomi Indonesia.

 

Presiden Joko Widodo:

Ya, pertama-tama, pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya/meninggalnya Presiden Iran (Ebrahim) Raisi di kecelakaan helikopter yang ditumpangi oleh beliau. Dan kita harapkan tidak berdampak pada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak, karena kalau sudah harga minyak naik, terdampak dari peristiwa itu, itu akan berdampak ke mana-mana, ke kenaikan harga barang dan lain-lain. Kita harapkan tidak ada dampak seperti itu.

 

Wartawan:

Pak, soal politik, kemarin Bapak enggak diundang ke Rakernas PDIP, bagaimana, Pak?

 

Presiden Joko Widodo:

Ditanyakan kepada yang mengundang. Jangan (ditanyakan kepada) saya.

 

Wartawan:

Pak, tapi kemarin sempat akrab ketemu dengan Bu Puan di WWF. Apa ada momen rekonsiliasi?

 

Presiden Joko Widodo:

Sudah lama sekali saya akrab dan baik dengan Mbak Puan.

 

Wartawan:

Kemarin ngobrol apa, Pak? Senyum semringah, ketawa-ketawa.

 

Presiden Joko Widodo:

Ya semringah dong. Masak enggak boleh semringah?!

 

Wartawan:

Apa saja yang diobrolkan?

 

Presiden Joko Widodo:

Yang diobrolkan ya masalah air, namanya di World Water Forum.

 

Wartawan:

Ada pembahasan bertemu dengan Bu Mega (atau) enggak, Pak?

 

Presiden Joko Widodo:

Dengan Mbak Puan, enggak ada.

 

Wartawan:

Mas Bobby masuk ke Gerindra, bagaimana tanggapannya, Pak?

 

Presiden Joko Widodo:

Tanyakan kepada Bobby Nasution langsung karena sudah menjadi orang tua, sudah dewasa. Tanggung jawabnya, kemandiriannya ada di dia ya. Jadi, tanyakan langsung kepada yang bersangkutan ya.

Orang tua hanya mendoakan.

 

Wartawan:

Terima kasih, Pak.

 

Sumber: BPMI Setpres

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *