Bukittinggi, BanuaMinang.co.id — Kota Bukittinggi menjadi satu dari 10 kota di Indonesia sebagai pilot program Integrated City Planning (ICP) yang dirancang Kementrian PUPR, melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW). Pemaparan Program ICP berlangsung secara daring di Bukittinggi Command Center (BCC), Senin, 2 Juni 2025.
ICP merupakan program pembangunan infrastruktur permukiman kota terpadu berbasis New Urban Agenda. ICP menjadi instrumen pembangunan dan pengembangan pemukiman perkotaan yang sesuai dengan strategi pengembangan dan arahan kebijakan nasional.
Kapuswil I BPIW Kementrian PUPR, Boby Ali Azhari, menyampaikan, ICP Kota Bukittinggi memerlukan pendekatan ‘URBAN CATALYST’ dalam analisis kebutuhan perencanaan kota yang terpadu. Dalam Skenario dan Kebijakan Transformasi Perkotaan Nasional 2045, Kota Bukittinggi ditetapkan sebagai perkotaan yang didorong tumbuh dengan tema pariwisata. Hal ini ditetapkan karena Bukittinggi dinilai sebagai kawasan perkotaan dengan keunggulan pariwisata yang mendukung pelestarian warisan budaya.
“ICP ini kita rancang dengan tujuan utama untuk meningkatkan daya saing kota, keberlanjutan dan peluang investasi. Kota Bukittinggi kita arahkan pada pengembangan bidang pariwisata. Karena Bukittinggi dinilai sebagai kawasan perkotaan dengan keunggulan pariwisata yang mendukung pelestarian warisan budaya,” jelas Boby.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyambut baik koordinasi awal Urban Catalyst. Hal ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan Kota Bukittinggi sebagai Kota Pariwisata yang beradat dan berbudaya.
“Kita berterima kasih kepada BPIW Kementrian PUPR, karena Kota Bukittinggi termasuk 10 kota prioritas terhadap perencanaan pembangunan kota di Indonesia. Kita bisa berkembang dari peradaban dan sejarah, sehingga penting untuk melakukan perancangan kota dengan tetap mempertahankan sejarah,” jelas Ramlan.
Sumber: Pemko Bukittinggi