Bukittinggi, Banuaminang.co.id — Salah satu organisme pengganggu tanaman yang cukup penting menyerang tanaman padi sawah adalah jenis kepinding tanah (Scotinophara sp).
Banuaminang.co.id mengutip dari saluran resmi DPP (Dinas Pertanian dan Pangan) kota Bukittinggi, pada hari Senin (10/6/24). Hama ini (Kepinding tanah) terpantau berada di beberapa petak sawah petani, saat Penyuluh Pertanian mengunjungi hamparan kelompok tani Seroja Kelurahan Ladang Cakiah, Kecamatan Air Birugo Tigo Baleh, tulis siaran DPP Bukittinggi.
Pada siang hari, kepinding tua yang hitam coklat mengkilat bergerombol di pangkal batang padi, persis di batas genangan air pada siang hari. Pada malam hari mereka naik batang padi dan mengisap cairan dari dalam jaringan tanaman.
Gejala serangan Warna tanaman berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning, jumlah anakan berkurang dan pertumbuhan terhambat (kerdil). Malai padi menjadi kerdil dan gabah hampa. Dalam kondisi populasi yang tinggi, tanaman yang dihisap dapat mati.
Alternatif Pengendalian Kepinding Tanah diantaranya, kendalikan gulma di sawah dan di sekitar pertanaman. Ratakan sawah dan pupuk secara merata agar pertumbuhan tanaman seragam. Umpan kepinding tanah dengan menggunakan ikan yang sudah busuk atau daging yang sudah rusak atau dengan kotoran ayam. Aplikasi insektisida sebaiknya dilakukan pada pagi-pagi atau sore hari ketika kepinding berada di kanopi.
Sumber: DPP Kota Bukittinggi.