DPC GMNI Bukittinggi Gelar Kegiatan Trauma Healing Bersama Anak-Anak Korban Bencana di Sungai Batang Maninjau

Agam230 Dilihat

Agam, BanuaMinang.co.id Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Bukittinggi mengadakan kegiatan trauma healing bersama anak-anak di wilayah Sungai Batang Maninjau, Kabupaten Agam, pada 20–21 Desember 2025.

 

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial pasca terjadinya bencana alam yang berdampak pada kehidupan masyarakat setempat.

 

Kegiatan trauma healing difokuskan pada pendampingan psikososial anak-anak yang terdampak bencana. Beragam aktivitas edukatif dan rekreatif dilaksanakan, seperti permainan kelompok, menggambar, bernyanyi, serta kegiatan interaktif lainnya yang bertujuan mengurangi trauma dan mengembalikan rasa aman pada anak-anak.

 

Ketua DPC GMNI Bukittinggi, bung putra rahmad yudi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran mahasiswa dalam membantu masyarakat pascabencana.

“Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan mengalami trauma setelah bencana.

 

Melalui kegiatan trauma healing ini, kami ingin membantu memulihkan kondisi psikologis mereka dan menghadirkan kembali senyum serta semangat,” ujarnya.

 

Kegiatan trauma healing ini juga di dampingi langsung oleh ketua DPD GMNI Sumatra Barat Bung Fikri Lafendra ,beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang agar anak-anak dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang menyenangkan.

“Kami berusaha menciptakan suasana yang aman dan ceria agar anak-anak merasa nyaman. Harapannya, mereka bisa perlahan bangkit dan kembali menjalani aktivitas seperti biasa,” tutur bung Fikri

 

Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Salah seorang warga Sungai Batang Maninjau mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada anak-anak di daerah tersebut.

“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Anak-anak terlihat lebih ceria dan berani berinteraksi kembali,” ungkapnya.

 

Melalui kegiatan trauma healing ini, DPC GMNI Bukittinggi berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam proses pemulihan pascabencana serta menumbuhkan rasa solidaritas, kepedulian, dan semangat gotong royong yang sesuai dengan ajaran marhaenisme di tengah masyarakat Kabupaten Agam. (Fik)