Bukittinggi, Banuaminang.co.id — Dadiah atau dadih adalah susu kerbau yang difermentasi secara tradisional di dalam batang bambu oleh orang Minangkabau, dan diatasnya ditutup pakai daun pisang atau talas. Dan dibiarkan selama 1 atau 2 malam sampai terbentuk gumpalan. Seiring kemajuan jaman sekarang banyak ditutup pakai plastik, biar lebih rapat dan tidak bocor dibawa ke pasar. Batang bambu ini dipakai karena makanan tradisional turun temurun dan bambu dapat menghindari Dadiah dari semut.
Dadiah biasanya disajikan dengan beras emping, parutan kelapa dan gula merah. Ada juga disajikan dengan sambal buat lauk pauk dimakan pakai nasi.
Mak Pakiah penjual Dadiah (dadih ) yang berlokasi di tangga Srikandi Pasar Bawah Kota Bukittinggi mengatakan, “Untuk menjaga vitalitas dadih cukup dimakan pakai madu, apabila bekerja keras bisa ditambahkan kuning telur bebek. Para bekerja dimalam hari bisa ditambahkan pinang muda.” (Minggu, 1/9/24).
Dadih mengandung protein yang tinggi sangat bagus untuk pencernaan, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolestrol, dan meningkatkan stamina tubuh.
(Tim Bm)