Bukittinggi Raih Penghargaan di Livestock Expo 2024, Kambing PE “Aboy” dan “Puti” Jadi Sorotan

Bukittinggi159 Dilihat

Bukittinggi, Banuaminang.co.id DPP Pemerintah Kota Bukittinggi, melalui Dinas Pertanian dan Pangan, berhasil mencetak prestasi gemilang dalam ajang bergengsi Livestock Expo 2024 yang berlangsung di Pasar Ternak Payakumbuh, Kelurahan Koto Panjang, pada 22-24 Oktober 2024.

 

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan, wadah bagi para pelaku usaha peternakan dan masyarakat untuk menampilkan produk unggulan mereka, dengan agenda utama berupa kontes ternak dan pameran hasil peternakan.

 

Selain kontes ternak, Livestock Expo 2024 juga dimeriahkan oleh berbagai acara menarik, seperti lomba lagu solo bertemakan peternakan, pertandingan futsal, kompetisi membuat burger tercepat, senam massal, serta penilaian untuk petugas medik dan paramedik terbaik. Expo ini juga menggelar penghargaan untuk kinerja kesehatan hewan terbaik serta layanan Puskeswan unggulan.

 

Pada ajang ini, Kota Bukittinggi berhasil meraih juara kedua kategori Dokter Hewan terbaik tingkat Provinsi Sumatera Barat, yang diberikan kepada drh. Tri Nola Mayasari. Sebagai Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda di UPTD Puskeswan Kota Bukittinggi.

 

Dalam kontes ternak, Bukittinggi kembali mengukir prestasi dengan meraih juara pertama untuk kategori Kambing Peranakan Etawa (PE) betina dan juara kedua untuk kategori Kambing PE jantan. Kambing PE jantan bernama “Aboy” dan betina bernama “Puti” milik Adri dari “Jam Gadang Farm” menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Adri, yang telah mengembangkan budidaya kambing PE sejak 2003 di Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selatan, menyebutkan bahwa budidaya kambing PE memiliki prospek cerah, terutama di lahan terbatas.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi, Hendry, yang hadir dalam penyerahan penghargaan, mengungkapkan bahwa budidaya kambing PE memiliki nilai ekonomis tinggi dibandingkan kambing pedaging biasa. “Dengan lahan yang terbatas, ternak kambing Peranakan Etawa dapat dikembangkan untuk menghasilkan nilai jual yang jauh lebih tinggi,” ujarnya.

 

Sumber: dppbukittinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *