Bangkik dari Surau, Program Unggulan nan Terlecehkan?

Bangkik dari Surau, Program Unggulan nan Terlecehkan?

 

 

Program unggulan yang diagung-agungkan oleh Bupati Agam, dibawah kepemimpinan Benni Warlis yang bergelar adat Datuak Tan Batuah, nampaknya tidak seperti yang dicanangkan dan diharapkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Agam ini.

 

Program unggulan Bangkik dari Surau yang di launching pada hari Minggu (2/3/2025) di Surau Ka’bah (Panampuang, IV Angkek). Bahkan dalam pidato perdana Bupati Agam, dalam Rapat Paripurna DPRD, hari Senin (3/3/2025). Benni Warlis juga menyampaikan progul yang akan diusung untuk lima tahun kedepan.

 

Sebagaimana dikutip dari infopublik.id, bagian dari implementasi misi pembangunan, Benni Warlis memperkenalkan program unggulan “Bangkik dari Surau”, yang bertujuan untuk membangun karakter masyarakat berbasis nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.

 

“Kami percaya bahwa pembangunan tidak hanya berbicara tentang infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan moral masyarakat,” ungkapnya.

 

Melalui Bangkik dari Surau, Pemkab Agam ingin membentuk generasi yang cerdas, berdaya saing, dan memiliki nilai-nilai keagamaan serta budaya yang kuat.

 

“Jika karakter dan akhlak generasi kita baik, maka pembangunan di berbagai sektor juga akan lebih mudah diwujudkan,” tambah Benni.

 

Dalam hal pencapaian program unggulan tersebut, Pemkab Agam nampaknya tidak main-main, hal ini dibuktikan dengan keluarnya Surat Edaran tertanggal 28 Februari 2025 yaitunya tentang Surat Edaran Nomor 100. 3.4.2/40 BKPSDM-2025 tentang pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam.

 

Baru-baru ini, viral video yang di unggah oleh akun TikTok @Resna_gemoy09 yang menuliskan kata palupuah bukit tinggi. Tapi setelah ditelusuri ke akun tersebut, tampaknya video tersebut sudah dihapus, oleh pemilik akun tersebut.

 

Dimana dalam video tersebut terlihat beberapa artis berjoget dengan semangatnya hingga rambut tergerai digelengkan dan ditambah tarian yang (maaf) menggairahkan.

 

Sayangnya dalam video tersebut tertulis Palupuah Bukittinggi, dimana Palupuah adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Agam. Palupuah bukanlah bagian dari kota Bukittinggi. Nampaknya penggugah bukan warga lokal dari masyarakat Palupuah.

 

Disini penulis mencermati, seolah progul yang di gemborkan oleh Pemkab Agam tidak sampai ketengah masyarakat, padahal untuk mensukseskan progul ini, Tim safari Ramadhan sudah menggaungkannya disetiap tempat yang dikunjungi.

Atau apakah, pihak dari Pemerintahan Nagari tidak menyampaikan hal tersebut ketengah masyarakat?

 

Belum lagi mengenai acara yang diduga melibatkan masyarakat banyak, tentu hal ini ada surat izin keramaian.

 

Lebih mirisnya, (maaf) jogetan yang mengguncang hasrat ini, juga ditonton oleh anak-anak dan generasi muda. Khabar yang beredar, acara orgen tersebut saat ini menjadi buah bibir oleh masyarakat Palupuah, dan beberapa video yang sempat diunggah di akun sosial media, akhirnya dihapus kembali.

 

Apakah program Bangkik dari Surau ini hanya untuk kalangan eksekutif saja, hingga tidak sampai ketengah masyarakat? Atau apakah program ini tidak didukung oleh pemerintahan terendah? Tampaknya ini menjadi kasus yang mencoreng progul dari sang Bupati Agam yang dikenal sebagai sosok yang agamais.

 

Penulis: iing chaiang

Organisasi Pers: Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI)

Organisasi Perusahaan Pers: Aliansi Media Indonesia (AMI)

 

Sumber gambar: Tangkapan layar dari akun TikTok @Resna_gemoy09

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *