Ada 8 Masalah Besar, Relawan Kaesang Nilai Depok Kota Tanpa Arah

Jawa barat161 Dilihat

Depok, Banuaminang.co.id Relawan Kaesang Pangarep ‘Sang Menang’ menilai Kota Depok saat ini tidak memiliki arah yang jelas dan perlu dibenahi secara serius. Perihal ini terungkap dalam diskusi publik dan deklarasi Relawan Sang Menang Kecamatan Cinere, Sabtu Malam (15/7/2023).

 

Koordinator Sang Menang Wilayah Kecamatan Cinere, Ossama Ruzicka, menyebut sudah mengantongi setidaknya delapan masalah besar di Kota Depok. “Masalah ini berasal dari masukan warga dan kami akan terus mengadakan diskusi-diskusi di semua wilayah Kota Depok,” ujarnya.

 

Delapan masalah besar yang dicatat oleh Relawan Sang Menang, yang pertama adalah tingkat pengangguran tinggi. Yang kedua, Kota Depok selalu menjadi juara kota intoleran di Indonesia. Ketiga, Kota Depok tak tertata, sampah tak terkelola, dan anggaran digunakan seenaknya.

 

Diskusi Relawan Sang Menang di Mal Cinere Bellevue, Sabtu malam 15 Juli 2023

 

Masalah keempat adalah kapasitas sekolah negeri yang tak memadai. Kelima, kurangnya fasilitas kesehatan. Keenam buruknya transportasi publik di Kota Depok. Masalah ketujuh adalah Pemerintah Kota yang sering abai pada aspirasi warga. Masalah kedelapan adalah pembangunan Kota Depok yang hanya terpusat di Margonda.

 

Bonita, salah satu warga yang datang ke acara diskusi mengungkapkan intoleransi di Kota Depok sudah masuk ke lembaga-lembaga pendidikan. “Ada yang mengeluhkan pada saya, anaknya di sekolah diajarkan untuk tidak menyukai anak-anak agama lain sehingga akhirnya orangtua anak itu memilih untuk memindahkan sekolahnya,” ungkapnya.

 

Masalah sampah di Kota Depok juga menjadi keluhan warga karena TPA Cipayung yang sering kelebihan beban sehingga sampah menumpuk di seluruh Kota Depok. Kurangnya kapasitas TPA Cipayung juga membuat wilayah di sekitar dipenuhi limpahan sampah dan berbau tidak sedap setiap turun hujan.

 

Ossama menuturkan, soal transportsi publik, Kecamatan Cinere termasuk yang paling buruk fasilitas nya. “Hanya ada Angkot 102 dan 114, itupun sekarang sudah jarang,” ujar anak muda kelahiran 1997 ini.

 

Karena itu, warga berharap transportasi publik bisa menjadi salah satu program Kaesang Pangarep saat terpilih menjadi Wali Kota Depok. “Masalah kemacetan di Kota Depok tidak harus dipecahkan dengan melebarkan jalan, tapi bisa dengan cara memperbaiki layanan transportasi publik,” kata Ossama.

 

(#RomoKefas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *