Puan Diminta Lekas Proses Surat Pemakzulan Wapres Gibran

Pilihan Redaksi88 Dilihat

Jakarta — Forum Purnawirawan TNI mendesak Ketua DPR RI, Puan Maharani, untuk segera memproses surat usulan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wakil Presiden Indonesia.

 

Hal ini disampaikan Eros Djarot di hadapan para anggota Koalisi Masyarakat Sipil lainnya, serta Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Mereka memprotes lantaran surat usulan tersebut sudah dilayangkan Forum Purnawirawan TNI kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hingga DPR RI belum juga mendapatkan tindak lanjut. Surat itu telah dilayangkan sejak Senin (2/6/2025).

 

“Itu ketua DPR, ya, Puan, jalankan tugas kamu, ya dan saya minta supaya rakyat mempercayai kembali partai yang kamu pimpin,” kata Eros, dalam konferensi pers di Hotel Arion Suites, Kemang, Jakarta, Rabu (2/6/2025).

 

Eros mempertanyakan kualitas Gibran sebagai Wakil Presiden yang dinilainya tidak kompeten dan minim pengalaman.

 

“Bagaimana seseorang yang tidak punya pengalaman apa-apa, wali kota pun baru setengah jalan, gubernur pun belum (pernah), tidak punya pengalaman organisasi apapun, langsung jadi wakil presiden. Bagaimana Bung Hatta tidak menangis? Bagaimana adam malik enggak menangis? Itu penghinaannya luar biasa,” tegasnya.

 

Dia menegaskan DPR harus menindaklanjuti proses pemakzulan tersebut untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia dari praktik kecurangan.

 

“Jadi, kecurangan dengan segala apa yang kita katakan ini, tidak ada keinginan sedikitpun untuk melakukan hal-hal di luar garis konstitusi. karena sebetulnya (yang) melanggar konstitusi (adalah) orang yang sedang kita bicarakan ini (Gibran),” tutur Eros.

 

Sementara itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menyatakan sebagai Wakil Presiden, Gibran sudah memiliki kecacatan terhadap 3 aspek, yakni moral, legal, dan kompetensi.

 

Dia mengkritik partai politik di parlemen lantaran lambat dalam merespons surat usulan pemakzulan itu. Katanya, desakan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI melalui surat itu hanya dijadikan musik untuk tarian poco-poco.

 

Dia menyebutkan tiga tokoh yang menjadi kunci penggerak agar pemakzulan Gibran dapat berjalan. Di antaranya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Puan Maharani, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

 

“Kalau tiga orang ini menyadari bahwa negaranya sedang terancam, maka saya yakin pemakzulan ini akan jalan,” tutur Said.

 

Sumber: tirto.id