Bukittinggi, BanuaMinang.co.id —Pemerintah Kota Bukittinggi, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) gelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bukittinggi Tahun 2025. Rapat dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias di Aula Balaikota, Senin, 5 Mei 2025.
Kepala DP3APPKB Kota Bukittinggi, Nauli Handayani, menyampaikan rapat bertujuan merumuskan strategi dan kebijakan yang efektif dalam upaya pencegahan serta percepatan penurunan stunting di Kota Bukittinggi. Rakor dihadiri oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bukittinggi, yang terdiri dari SKPD, instansi terkait dan perguruan tinggi.
“Sesuai dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah, maka kita akan merumuskan kebijakan untuk percepatan penurunan stunting. Seperti pemenuhan gizi dan penyebaran pengetahuan mengenai stunting kepada masyarakat, ” ucap Nauli.
Dalam sambutannya, Wako Ramlan menyampaikan, saat ini terdapat 345 kasus anak stunting di Kota Bukittinggi. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi dan minimnya pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak.
Melihat hal tersebut, Wako Ramlan berkomitmen untuk menyegerakan percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi bersama berbagai pihak.
“Pemerintah daerah akan melakukan percepatan penurunan stunting dan kita perlu perencanaan anggaran. Kita akan libatkan semua, mulai dari RT, RW, Lurah, termasuk kader-kader, dinas kesehatan, puskesmas, dan tokoh terkait. Dan kita juga akan mengajak pihak swasta untuk berkolaborasi dalam upaya penurunan stunting. Karena ini merupakan tanggungjawab kita bersama, ” ungkapnya.
Ramlan juga menyampaikan, peran sekolah keluarga, organisasi perempuan, hingga pemerhati perempuan dan anak juga sangat penting untuk menciptakan anak-anak yang sehat. Dan pada akhirnya dapat membentuk kehidupan sosial yang layak, demi masa depan bagi generasi emas mendatang.
Sumber: Pemko Bukittinggi