Pekanbaru, Banuaminang.co.id — Setiap tanggal 9 Agustus, Provinsi Riau tiap tahunnya memperingati hari jadi. Namun, setiap perayaan diharapkan bukan hanya menjadi acara seremonial saja, akan tetapi harus menjadi dasar dan motor penggerak dalam mensejahterakan masyarakat nya.
Tahun 2024 ini, dalam memperingati hati jadi Provinsi Riau yang ke 67, Negeri Melayu ini mengusung tema “Riau Membangun”. Tagline Riau Membangun ini jangan hanya dijadikan penyedap cerita belaka, harus di jalankan dan dilaksanakan secara benar agar kedepannya Riau menjadi Negeri yang Makmur, Berkembang, Cemerlang dan Terbilang sehingga menjadikan masyarakatnya yang sejahtera.
Menurut Anak Melayu, Cicit Panglima Perang (Hulubalang) Kerajaan Siak Sri Indrapura suku Bentan, yang juga Juru Bicara Persebatian Kekerabatan Resam Kerajaan Indragiri (PKRKI) , Fadila Saputra mengatakan bahwa “Anak Melayu” harus bangkit dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan Riau.
“Kita anak melayu jangan hanya jadi penonton di negeri sendiri, anak melayu harus menjadi tuan di negeri Melayu dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan Riau,” Jelas Fadil.
Dikatakan nya lagi, sebagai anak melayu jangan malu untuk mengatakan bahwa kita melayu, sebab melayu adalah bangsa yang besar dan mempunyai adat istiadat dan budaya yang sangat baik. Oleh karena itu, anak melayu harus mempunyai rasa bangga karena berada di Negeri Melayu yang makmur ini.
“Jangan pernah malu mengatakan kita melayu, karena melayu adalah bangsa yang besar yang telah banyak memberikan kontribusi untuk NKRI,” ujar Ketua Relawan Abdul Wahid Riau ini.
Fadil berharap dengan momentum hari jadi Provinsi Riau ke 67 ini kedepannya anak anak melayu bisa dapat tampil dalam mengisi pembangunan Riau. Dengan Tema “Riau Membangun” maka ini merupakan peluang anak melayu dalam ikut serta memajukan Negeri Melayu yang tercinta.
“Momen hari jadi Riau ke 67 ini , diharapkan Anak Melayu tampil dalam mengisi pembangunan Riau. Apalagi dalam waktu dekat Riau memilih pemimpin, semoga pemimpin Riau ke depan seorang tokoh yang mengerti tentang dasar sendi-sendi melayu seperti yang pernah disampaikan oleh tokoh dan budayawan melayu Tennas Efendi yang mengatakan Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendikan Kitabullah,” tutup Fadil yang merupakan Dewan Pertimbangan Aliansi Media Indonesia (AMI) ini.
(tnn/pr)