Jemi putra Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhamad Natsir
Banuaminang.co.id — Pengelolaan sampah yang tidak baik di berbagai kabupaten dan kota telah menjadi masalah lingkungan yang mendesak, masalah ini akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, kualitas lingkungan, dan keindahan estetika kota atau daerah. Oleh karena itu, pengelolaan sampah perlu diangkat menjadi isu strategis untuk mendorong tindakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
A. Kondisi lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak baik
1. Pencemaran tanah dan air Sampah yang dibuang sembarangan atau tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah dan air. Limbah berbahaya seperti plastik, logam berat, dan bahan kimia beracun dapat meresap ke dalam tanah dan air tanah, mengancam sumber daya air bersih dan kesuburan tanah.
2. Pencemaran udara Pembakaran sampah, terutama sampah plastik, dapat melepaskan zat-zat berbahaya ke udara seperti dioksin, furan, dan partikel mikroplastik. Zat-zat ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti gangguan pernapasan dan kanker.
3. Penumpukan sampah di area publik Penumpukan sampah di area publik, seperti taman, jalanan, dan sungai, tidak hanya merusak pemandangan tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi sarang bagi hewan pengerat dan serangga yang dapat menyebarkan penyakit.
4. Dampak pada kesehatan masyarakat Lingkungan yang tercemar sampah meningkatkan resiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah, diare, dan infeksi saluran pernapasan. Kondisi ini memperburuk kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan sistem pengelolaan sampah yang buruk.
B. Isu strategis dalam pengelolaan sampah di kota dan daerah
1. Peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah Perlu adanya peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah seperti tempat pembuangan sementara, tempat pengolahan sampah, dan tempat pembuangan akhir yang memenuhi standar lingkungan. Investasi dalam teknologi pengelolaan sampah modern juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
2. Edukasi dan kesadaran masyarakat Edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampaknya pada lingkungan harus ditingkatkan. Program-program kesadaran lingkungan melalui kampanye, seminar, dan kegiatan komunitas dapat membantu mengubah perilaku masyarakat dalam menangani sampah.
3. Penguatan kebijakan dan regulasi Pemerintah perlu memperkuat kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan sampah, termasuk pemberian sanksi bagi pelanggar. Pengawasan dan penegakan hukum yang ketat dapat mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah mereka.
4. Penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas Pengelolaan sampah berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif, dimana masyarakat dilibatkan langsung dalam proses pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif dari masyarakat.
5. Promosi daur ulang dan pengurangan sampah Promosi praktik daur ulang dan pengurangan sampah harus menjadi bagian dari strategi pengelolaan sampah. Program seperti bank sampah, pemilahan sampah organik dan anorganik, serta penggunaan kembali bahan-bahan dapat mengurangi volume sampah yang harus ditangani dan mendukung ekonomi sirkular.
C. Tantangan dalam Pengelolaan Sampah
1. Volume Sampah yang Terus Meningkat
Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat telah menyebabkan peningkatan volume sampah yang signifikan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa setiap warga kota besar di Indonesia rata-rata menghasilkan sekitar 0,7hingga 0,8 kilogram sampah per hari. Jika tidak dikelola dengan baik, volume sampah ini akan terus menumpuk dan menimbulkan berbagai masalah lingkungan.
2. Sistem Pengelolaan yang Tidak Efisien
Banyak kabupaten dan kota masih menggunakan sistem pengelolaan sampah yang tidak efisien, seperti pengumpulan sampah yang tidak teratur, kurangnya fasilitas daur ulang, dan tempat pembuangan akhir (TPA) yang tidak memadai. Akibatnya, banyak sampah yang akhirnya mencemari sungai, laut, dan lingkungan sekitar.
3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat
Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah juga menjadi tantangan besar.Banyak warga yang belum memahami pentingnya memisahkan sampah organik dan anorganik, serta dampak negatif dari membuang sampah sembarangan.
D. Dampak Negatif Pengelolaan Sampah yang Buruk
1. Kesehatan Masyarakat
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang bagi berbagai penyakit. Nyamuk penyebab demam berdarah, tikus yang membawa leptospirosis, dan lalat yang bisa menyebarkan berbagai penyakit, semuanya berkembang biak di lingkungan yang penuh sampah. Selain itu, pencemaran air dan udara dari sampah juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
2. Pencemaran Lingkungan
Sampah plastik yang tidak terurai menjadi masalah besar bagi lingkungan.Plastik yang mencemari sungai dan laut dapat merusak ekosistem air dan membahayakan kehidupan laut.Selain itu, pembakaran sampah yang tidak terkendali dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
3. Ekonomi dan Pariwisata
Kota dan kabupaten yang dipenuhi sampah akan kehilangan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Hal ini bisa berdampak negatif pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal.Investasi juga bisa terhambat karena citra buruk yang melekat pada daerah tersebut.
E. Solusi Strategis dalam Pengelolaan Sampah
1. Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi
Pemerintah daerah perlu menginvestasikan lebih banyak dalam infrastruktur pengelolaan sampah, seperti fasilitas daur ulang, TPA yang lebih modern, dan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan.Selain itu, penggunaan teknologi informasi untuk mengelola data dan logistik sampah juga dapat meningkatkan efisiensi sistem pengelolaan.
2. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Pendidikan dan kampanye kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik perlu ditingkatkan.Program-program seperti bank sampah, pemisahan sampah di sumbernya, dan penggunaan kembali barang-barang bekas harus didorong dan difasilitasi.
3. Kolaborasi antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pengelolaan sampah. Pemerintah dapat menetapkan kebijakan dan regulasi yang mendukung, sementara sektor swasta dapat berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur. Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program pengelolaan sampah juga sangat penting.