Kehadiran Kabag Kesra Bukittinggi di TPD Prabowo-Gibran Sumbar Hanya Kebetulan Itu Bohong…!

Bukittinggi8680 Dilihat

Bukittinggi, Banuaminang.co.id Terkait berita sebelumnya mengenai Guru MDTA se Bukittinggi Menolak Deklarasi Dukungan Pemenangan Prabowo-Gibran. Dimana terkait pernyataan Kabag Kesra kota Bukittinggi yaitunya Harmezi yang menyatakan bahwasanya keberadaannya (di jl. Sudirman/TPD Prabowo-Gibran/red) kebetulan saja, dikarenakan kedatangannya ke Padang untuk mengantarkan undangan pelaksanaan MTQ kota ke kantor gubernur, dan bukan ikut dengan rombongan guru-guru MDTA se Kota Bukittinggi.

 

Hal itu dibantah oleh guru-guru MDTA Kota Bukittinggi melalui WhatsApp kepada Banuaminang.co.id setelah berita terbit. (10/2).

 

“Kami menghadiri undangan ini, untuk memuliakan undangan yang direalisasi oleh Kabag Kesra untuk datang ke kota Padang guna memenuhi undangan dari Andre Rosiade,” tegasnya lagi.

 

Semula, kami mengira akan mendapat pencerahan dari anggota dewan yang sangat kesohor tersebut (Andre Rosiade/red) tau-taunya malahan disuruh mendeklarasikan diri/organisasi untuk menyatakan mendukung Prabowo-Gibran, jelas-jelas kami menolaknya, lanjutnya.

 

Terkait hadirnya Harmezi Kabag kesra Bukittinggi yang menyatakan kebetulan di TPD Prabowo-Gibran, itu bohong… Karena dari Bukittinggi kita sama berangkat, malahan beliau yang menyediakan fasilitas transportasi untuk kami dan menyambut kami sebelum keberangkatan dari Bukittinggi. Walaupun Harmezi dengan dua orang temannya tidak semobil dengan 2 bus yang kami tumpangi, terang ustad ini.

 

“Kalau kursi di ruangan TPD Prabowo-Gibran di Padang tersebut bisa ngomong, dia akan bercerita bahwasanya Kabag Kesra juga masuk keruangan tersebut bersama kami. Dan satunya lagi, kami rasa tim Prabowo-Gibran sudah tau berapa personel yang hadir ke Padang. Hal ini dibuktikan dengan berlebihnya 3 nasi bungkus (disantap setelah shalat di mesjid Raya Sumbar), sementara 3 orang anggota Pemda tersebut tidak bersama dengan kami. Terangnya.

 

Keterangan foto: Foto diambil oleh guru MDTA kota Bukittinggi. Foto ini diabadikan bersama dengan tamu dari negara tetangga yang bertemu di mesjid Raya Sumbar.

 

Selanjutnya ustad yang guru ngaji ini membeberkan dengan rinci bahwasanya guru-guru ngaji se kota Jam Gadang ini tidak mau menyatakan sikap untuk mendukung Paslon nomor urut 2 di Pilpres tanggal 14 February mendatang. Malahan sang Kabag Kesra meminta untuk me-mediasikannya dengan tim 02. Dan meminta salah seorang ustadz atau ustazah untuk menghubungi Erman Syafar (walikota Bukittinggi/red).

 

“Sayangnya handphone Bang Wako (panggilan akrab walikota Bukittinggi/red) tidak bisa tersambung,” jelasnya.

 

Terkait anggaran dana kesra untuk guru-guru ngaji yang dianggarkan 12 bulan tidak di setujui sehingga menjadi 8 bulan, dengan alasan karena beratnya beban angaran daerah saat ini. Apakah ini untuk menakuti kami ataupun menggertak kami, karena tidak memproklamirkan dukungan terhadap Prabowo-Gibran, kami tidak tau. Begitupun tentang apakah betul anggaran daerah minim, kami pun tidak tau. Jelasnya.

 

Dan juga terkait Kabag kesra ini mengantar undangan untuk acara MTQ ke kantor gubernur, guru-guru ngaji ini pun tidak tau, karena telah terpisah dengan ketiga ASN kota Bukittinggi tersebut saat tidak terlaksananya memproklamirkan dukungan untuk Prabowo-Gibran.

 

Sementara ini, Banuaminang.co.id belum memintai konfirmasi kepada beberapa pihak terkait dengan pemberitaan ini.

 

(iing chaiang)

 

Keterangan gambar: Diambil dari tangkapan layar di Kumparan.com

 

Referensi berita terkait:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *