Guru MDTA se Bukittinggi Menolak Deklarasi Dukungan Pemenangan Prabowo-Gibran

Bukittinggi6456 Dilihat

Bukittinggi, Banuaminang.co.id Pemilu makin dekat, berbagai cara untuk memenangkan pemilu dilakukan oleh tim pemenangan ataupun tim sukses. Baik untuk calon legislatif dari tingkat Kabupaten/Kota hingga ke legislatif di DPR RI, begitupun terhadap pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

 

Pada hari Selasa (6/2) sekitar 22 orang guru TPA/TPQ se kota Bukittinggi dengan menggunakan 2 unit bus yang diduga disediakan oleh Pemda Bukittinggi hadir ke kota Padang.

 

Dugaan ini bukannya tidak beralasan karena kedua bus ini diiringi oleh 3 orang anggota Pemda kota Bukittinggi (dengan mobil terpisah/red) yang dikomandoi oleh Kabag Kesra Bukittinggi yaitunya Harmezi.

 

“Kami di undang oleh Kabag kesra untuk datang ke kota Padang guna memenuhi undangan dari Andre Rosiade,” ungkap salah seorang guru MDTA (Madrasah Diniyah Tabligh Al-Qur’an) yang tidak ingin namanya dicantumkan di pemberitaan ini. Jum’at (9/2).

 

“Setiba di Padang tepatnya di jl. Jend Sudirman, kami tidak berjumpa dengan Andre Rosiade. Malahan kami dimintai untuk mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yaitunya nomor urut 2 yaitunya Prabowo-Gibran. Akhirnya kami ketahui bahwasanya tempat yang kami kunjungi adalah TPD (Tim Pemenangan Daerah) Prabowo-Gibran,” lanjut ustad tersebut.

 

Sementara guru TPA/TPQ yang lainnya menyatakan kepada Banuaminang.co.id “Acara nya kami diminta untuk deklarasi mendukung Prabowo dan Gibran oleh tim sukses nya, dengan di foto dan dihadirkan media dan wartawan, jadi kami dari guru-guru ngaji yang di undang menolaknya. Jadi acara ini tidak jadi (batal), akhirnya kami kembali pulang dan singgah shalat di masjid raya sumbar.” Bebernya kepada Banuaminang.co.id

 

Para guru-guru mengaji dari kota Jam Gadang ini merasa kecewa, karena merasa tertipu oleh undangan ini. Karena undangannya hanya menghadiri undangan Andre Rosiade, sedangkan Andre Rosiade nya tidak dapat dijumpai, malahan disuruh mendeklarasikan diri untuk menyatakan mendukung Prabowo-Gibran.

 

“Malahan untuk hadir ke kota Padang ini, ada dua MDTA yang diliburkan, karena gurunya ikut pergi ke Padang. Lebih mirisnya lagi kami terkejut dengan pernyataan dari Kabag kesra kota Bukittinggi yang menyatakan bahwa anggaran dana kesra untuk guru ngaji akan dipotong dari 12 bulan menjadi 8 bulan, dengan alasan karena anggaran daerah merosot,” ungkap guru ngaji tersebut.

 

“Apakah ini dikarenakan dengan tidak adanya deklarasi dukungan dari kami guru mengaji dari kota Bukittinggi untuk pemenangan pasangan Prabowo-Gibran, hingga dana tunjangan kesra ini dipotong.” Tutup guru mengaji tersebut.

 

Sementara Kabag Kesra kota Bukittinggi yaitunya Harmezi saat dikonfirmasi malam ini Jum’at (9/2) jam 22:43 menyatakan “Deklarasi itu memang tidak jadi terlaksana, dan terkait dengan tunjangan dan tambahan penghasilan guru untuk tahun ini belum ada terealisasi karena pembayarannya per triwulan, insyaallah akan dibayarkan nanti pada bulan maret dan sampai saat ini belum ada wacana untuk pemotongan, terkait dengan keberadaan saya kebetulan saja karena saya hadir di Padang untuk mengantarkan undangan pelaksanaan MTQ kota ke kantor gubernur, dan bukan ikut dengan rombongan tersebut” tulisnya.

 

(iing chaiang)

 

Keterangan foto:

Foto dari narasumber, lokasi foto di mesjid Raya Sumbar setelah acara deklarasi dukungan Prabowo-Gibran batal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *