27 Suku & Etnis FPK Surabaya Ikrar Jogo Suroboyo

JAWA TIMUR48 Dilihat

Surabaya, BanuaMinang.co.id Ribuan warga Kota Surabaya dari berbagai suku,/etnis/agama, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) kota Surabaya, FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, bersama Wali Kota Eri Cahyadi dan jajaran Forkopimda Kota Surabaya berikrar ‘Jogo Suroboyo’ di Tugu Pahlawan, Kamis, 4/9/2025. Pemkot bersama masyarakat Surabaya bersepakat menjaga keamanan, menjauhi provokasi, serta mengedepankan musyawarah dan menjunjung tinggi persatuan dalam menyampaikan aspirasi.

 

Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Surabaya menunjukkan komitmen kuat menjaga persatuan dan harmoni antarwarga Kota Pahlawan. Dalam Ikrar/Deklarasi “Jogo Suroboyo”, sekitar 200 anggota FPK Surabaya ikut berikrar, mewakili 27 suku dan etnis, sebagai bukti nyata partisipasi aktif FPK mengawal semangat kebersamaan dan menjaga kondusivitas kota Surabaya.

 

Sebelumnya, 25 Agustus lalu, FPK Surabaya telah menandatangani pernyataan sikap “Surabaya Rumah Kita Bersama” di Gedung Eks Humas Pemkot Surabaya. Dalam pertemuan yang dipimpin Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, 27 suku dan etnis menyepakati lima poin penting;

 

1. Menjadikan Surabaya sebagai rumah bersama, tempat seluruh warga tanpa memandang asal-usul, agama, budaya, bahasa, dan status sosial dapat hidup berdampingan secara damai, setara, dan bermartabat.

2. Meneguhkan semangat kebhinekaan sebagai kekuatan utama membangun kota yang maju, humanis, dan berkeadilan, serta menolak segala bentuk diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan berbasis identitas.

3. Menguatkan dialog, kolaborasi, dan gotong royong di antara seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kohesi sosial dan mencegah potensi perpecahan.

4. Mendorong peran aktif pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan generasi muda dalam memperkuat budaya toleransi serta mengedepankan kepentingan terbaik masyarakat Surabaya.

5. Mengajak seluruh warga Surabaya untuk menjaga kota ini sebagai ruang hidup yang aman, nyaman, sejahtera, dan ramah bagi semua sehingga benar-benar menjadi “Rumah Kita” yang membanggakan.

 

Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Hartanto Boechori. diwawancarai seusai acara,

“Surabaya kota dagang.terbesar kedua di Indonesia. Penduduknya majemuk dari berbagi suku, etnis dan agama serta kepercayaan. Namun Surabaya telah membuktikan diri sebagai kota yang kokoh karena keberagamannya. Ikrar hari ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata komitmen bersama untuk terus menjaga persaudaraan lintas suku, etnis dan agama. Kepada seluruh elemen Pers saya ingatkan, kita juga memiliki tanggung jawab moral untuk merawat harmoni dan mencegah potensi perpecahan dengan pemberitaan yang sehat dan edukatif”, tegas Tokoh Pers vokal itu.

 

Dengan ikrar “Jogo Suroboyo” itu, diharapkan seluruh elemen masyarakat makin terpanggil menjaga Surabaya selalu aman, damai dan menjadi teladan toleransi di Indonesia. (Rls)