Bukittinggi, Banuaminang.co.id ~~ Bapak Mohammad Natsir Lahir disolok Sumatera Barat pada tanggal 17 Juli 1908, lahir dari rahim seorang ibu bernama Khadijah dan mengalir darah seorang ayah bernama Mohammmad Idris Sutan Saripado.
Mengenyam pendidikan dimasa kecilnya di Sekolah rakyat Maninjau selama dua tahun kemudian melanjutkan pendidikan Holandsch Inlandsche School (HIS) Adabiyah di Padang juga belajar Ilmu agama di Madrasah Diniyah Solok pada tahun 1961 hingga 1923. Di tahun 1923 beliau melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwis (MULO) nah disini Bapak Mohammmad Natsir aktif berorganisasi. Lulus dari MULO melanjutkan Pendidikan ke Bandung untuk belajar di Algemeene Middelbare School(AMS) lulus tahun1930.
Di Bandung beliau tetap aktif organisasi pemuda JIB (Jong Islamieten Bond) dan menjadi ketua periode 1928-1932. disini beliau juga mendirikan Lembaga pendidikan Islam (Pendis) kurikulumnya mengkombinasikan pendidikan umum dengan pendidikan pesantren.Pada tahun 1938 bergabung dalam Partai Islam Indonesia (PII), beliau juga aktif di Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang dibentuk pada 5 september 1942.MIAI berganti menjadi Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi).
Mohammad Natsir (Sumber; jejakislam.net)
Bapak Natsir memiliki keunikan baik disisi kenegaraan maupun sisi dakwah
1. Sisi Kenegarawan
Beliau terkenal jujur,santun,bersahabat,ramah,pintar,sederhana, pergaulan yang luas, beliau seorang pemikir karena oleh guru beliau dahulu Bapak Hasan disuruh selalu berfikir untuk mengasah, sehingga ditahun 1940 menuangkan pemikiran-pemikirannya dimajalah-majalah.
Mohammad Natsir adalah salah seorang yang turut memberikan arti dan arah perjuangan kemerdekaan Indonesia bagi bangsa dan negara.Selama pertengahan tahun1930 an ,Natsir banyak menghabiskan waktu dengan para pemikir islam seperti Agus Salim.Beliau dan Agus Salim saling bertukar pemikiran tentang hubungan Islam dan Negara demi masa depan pemerintahan Indonesia
Sulit ditemukan seorang negarawan sosok mengkritik tapi tidak ingin menguasai, benar-benar ingin membangun dan memperjuangkan negeri bukan menjatuhkan jabatan seorang presiden,beliau mengkritik pemerintah dengan jalur yang benar sesuai dengan koridor Undang-Undang Dasar yang kita miliki.
Disaat Indonesia berada dititik kehancuran karena negara-negara boneka dibentuk Belanda ,Republik Indonesia Serikat(RIS) sistem kenegaraan berbentuk liberal, maka saat itulah beliau mengajukan Mosi Intekral untuk mendorong pemerintah mengambil sikap dan langkah menyatukan kembali negara-negara bagian menjadi NKRI(Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang sampai saat ini kita merasakan bahwa bangsa indonesia tidak terpecah-pecah tapi berada dalam naungan NKRI.
Akhirnya, Natsir diangkat Perdana Menteri oleh Soekarno. Pada tanggal 26 April 1951 beliau mundur karena terjadinya selisih paham antara Natsir dengan Soekarno. Selama era demokrasi terpimpin, Natsir terlibat dalam pertentangan dengan pemerintah karena di tahun 1958 Natsir mengkritik keras gagasan NASAKOM (Nasionalis Agama Komunis) yang diprakarsai oleh presiden Soekarno. Saat Soekarno mengumumkan dekrit presiden 5 juli 1959 dan membubarkan DPR hasil pemilu 1955,Natsir mengecam kebijakan ini dan menuduh Soekarno sebagai otoriter.
Mohammad Natsir komitmen keislamannya sangat kuat maka beliau tidak bisa menerima paham komunis, karena bukan saja tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi tapi juga prinsip-prinsip islam. Beliau membawa keluarganya kembali ke Sumatera Barat karena geram dengan pemerintahan, setelah itu bergabung dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).PRRI menuntut adanya otonomi daerah tapi Soekarno menganggap sebagai sebuah pemberontakan, akibatnya Mohammad Natsir ditangkap dan dipenjarakan di Malang dari Tahun 1962 sampai 1964. Natsir baru dibebaskan semasa Orde Baru pada 26 Juli 1966.Sebelum berkiprah di dunia politik, beliau terlebih dahulu terjun didunia jurnalistik.
Semasa perjuangannya, Natsir tidak hanya mendapatkan penghargaan dari dalam negeri saja, melainkan luar negeri. Direzim pemerintahan Soeharto kerap mengkritik yaitu sosial kontrol terhadap pemerintahan yang ada, ketika kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat dan sosial Support ketika kebijakan pemerintah itu berpihak dan bagus untuk masyarakat.
Mohammad Natsir tidak memberikan tidak secara lisan tapi juga dengan perbuatan. Bapak Mohammad Natsir tepatnya tanggal 6 Februari 1963 dalam usia 84 Tahun beliau tutup usia,di tanggal 10 November 2008 diliau dinobatkan sebagai pahlawan Nasional.
2. Sisi Dakwah
Pada tahun 1966 Pemerintahan Soekarno Tumbang dan Mohammmad Natsir dibebaskan dari penjara. Luar biasanya sosok Mohammad Natsir walau dipenjara dan dimatikan karir politiknya malah beliau berpolitik melalui Dakwah. Disaat itu beliau aktif pendakwah, penulis serta pendidik
Bapak Mohammad Natsir selalu berfikir bagaimana bangsa ini, bersama tokoh-tokoh islam beliau mendirikan DDII(Dewan Dakwah Islamiah Indonesia), dengan adanya dai-dai pedalaman, DDII didirikan memahamkan ajaran islam bahwa kita harus banyak dalam kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan dan kesehatan sehingga juga berdirinya Yarsi Sumbar yang merupakan bagian dari dakwah beliau. Jadi siapapun yang masuk yarsi tugas utamanya adalah berdakwah. Dari Perjuangan ,pengorbanan, pengabdian beliau meninggalkan jejak-jejak ketauladanan. (YUSMAINI)
Penulis : Yusmaini Mahasiswa ADP Universitas Mohammad Natsir.