Labuhanbatu, Banuaminang.co.id ~~ Bornok Sinaga seorang anak sekolah, Sei-Tarolat kecamatan Bilahhilir kabupaten Labuhanbatu.
Bornok Sinaga curhat datang ke awak media mengatakan, “Bang, saya baca pemberitaan (MA) dari media.
Saya mau bercerita kronologis sebenarnya dalam kejadian tersebut, dalam pemberitaan yang beredar di Media bahwa si (MA) dianiaya, sebenarnya tidak ada penganiayaan kepada dirinya, banyak saksi melihat kejadian di TKP.
Sebenarnya, dalam kejadian di lapangan bahwa (MA) melintangkan mobilnya di tengah jalan umum, kami mau lewat tidak bisa, waktu itu saya sedang kurang enak badan. Ketika kami melihat mobil itu melintang saya langsung turun menemui yang punya mobil. Ketika saya meminta tolong untuk mobilnya di geserkan supaya kami bisa lewat, si (MA) langsung marah marah sama aku dan dia langsung mendorong aku sampai jatuh ketanah.
Lanjut, ketika saya jatuh Abang Sahat Maruli Sinaga turun dari mobil untuk melerai kami tidak ada tindak penganiayaan, masyarakat yang ada di TKP langsung datang, dan si (MA) melarikan diri dengan sepeda motor yang dia pinjam, tiba tiba kami di laporkan penganiayaan, tegasnya Bornok Sinaga.
Ketika di Versi di Polres Labuhanbatu orang tua saya telah meminta maaf dan siap untuk melakukan upah upah dan mau menganti uang berobat kalaupun ada katanya.
Masa pak (MA) meminta kerugian sebesar Rp.250jt supaya masalah selesai semua.
Bang ada saksiny diwaktu diversi polres Labuhanbatu oleh; Kanit, Lapas propinsi, Juper Polsek Bilah hilir, dan beberapa pihak polres Labuhanbatu.
Si (MA) meminta uang perdamaian sejumlah Rp.250jt kepada kami, darimana uang orang tua saya.
Yang membuat masalah itu si (MA), kenapa kami bang yang dia minta uang?? Kan dia membuat masalah, karena dia mendorong saya karena saya minta tolong untuk menggeser mobil supaya kami bisa lewat.
Ada ada aja bang si (MA) dia yang buat masalah…!!?
Kok aku dia minta uang, pungkasnya!!!
(**/AH/Red)